Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mengaku Ditodong di Stasiun Tegalluar Ternyata Berbohong, Begini Ceritanya

Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang kereta cepat Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikam bahwa informasi viral tersebut Tidak Betul

oleh Septian Deny diperbarui 21 Feb 2024, 07:30 WIB
Dalam uji coba ini, ada delapan perjalanan per hari dari Stasiun Halim ke Tegalluar (pulang pergi) dengan kapasitas 2.200 penumpang per hari dari tanggal 14 September hingga 30 September 2023.Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang kereta cepat Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikam bahwa informasi viral tersebut Tidak Betul. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang kereta cepat Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikam bahwa informasi viral tersebut Tidak Betul

Penumpang kereta cepat atas nama Raka Ihsan Arfiareza mengakui pada Laporan Polisi (LP) dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polsek Cileunyi, bahwa yang bersangkutan telah membuat laporan kejadian palsu kepada orang tuanya sehingga menyebabkan terjadinya penyebaran berita yang tidak benar.

Dikutip dari keterangan tertulis KCIC, Rabu (21/2/2024), Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah beliau menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, yang bersangkutan juga menyampaikan bahwa saat itu terdapat petugas di Stasiun Tegalluar, kondisi stasiun masih cukup ramai dan masih ada transportasi lanjutan.

Pengakuan atas keterangan palsu tersebut terungkap setelah melalui investigasi yang dilakukan pihak kepolisian bersama KCIC melalui konfirmasi berdasarkan bukti CCTV di Stasiun Tegalluar.

Fakta Terungkap

Berikut fakta yang terdapat setelah KCIC membuka CCTV untuk melakukan pengecekan layanan dan situasi stasiun pada tanggal dan jam yang sama dengan kejadian:

  1. Kondisi Stasiun masih ramai dan moda lanjutan masih tersedia seperti Shuttle, Bus Damri dan Bluebird serta kendaraan online
  2. Petugas lengkap berada di area hall keberangkatan Stasiun Tegalluar dan masih terlihat kendaraan polisi yang sedang melakukan patroli di Stasiun Tegalluar
  3. Data pada sistem menyebutkan terdapat 22 penumpang yang turun bukan 5-6 orang penumpang seperti pada informasi tersebut.

Terpantau pada CCTV Sdr Raka melanjutkan perjalanan dari Stasiun Tegalluar dengan menggunakan taksi bluebird yang sudah tersedia di Stasiun pada pukul 20.32 WIB, serta sebagian besar penumpang lain yang menggunakan moda Damri, Bluebird atau Taksi Online dan kendaraan pribadi.

 


Berita Palsu

Penambahan jadwal ini juga sudah diikuti dengan penambahan jumlah perjalanan KA Feeder yang dioperasikan oleh KAI untuk menuju Stasiun Bandung dan Cimahi. Perjalanan KA Feeder tersebut jadwalnya telah disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Padalarang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa berita palsu terkait penodongan yang disampaikan Raka kepada orang tuanya murni karena motif pribadi.

KCIC memastikan bahwa komitmen menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang di area stasiun akan selalu dilakukan.

Sejak awal Kereta Cepat Whoosh beroperasi, KCIC telah berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan, serta memperkuat sistem pengamanan melalui pemasangan CCTV diseluruh Stasiun, Kereta dan berbagai titik di sepanjang jalur kereta cepat.

Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan Stasiun sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem pengendalian operasi (OCC) untuk memastikan keamanan perjalanan Whoosh termasuk pemantauan pelayanan dan security penumpang selama berada di area stasiun.

 


Patroli Rutin

Kereta cepat Jakarta-Bandung diparkir di depo stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, pada 17 Januari 2024. (Timur MATAHARI/AFP)

Patroli juga rutin dilakukan oleh petugas keamanan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Stadion GBLA mulai 18.00-22.00.

KCIC menghimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta tidak sesuai fakta dilapangan terkait hal- hal yang dapat menimbulkan keresahan pengguna transportasi publik lainnya.

KCIC akan sangat terbuka menerima masukan dan melakukan evaluasi untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi publik khususnya pada kereta cepat Whoosh.

Infografis Intip Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya