Liputan6.com, Jakarta Setelah mengantar Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul melenggang ke tangga box office, Deva Mahenra membintangi film Ipar Adalah Maut yang diangkat dari kisah viral di TikTok beberapa tahun silam.
Ipar Adalah Maut yang digarap Hanung Bramantyo mengusung tema ambyarnya rumah tangga gara-gara suami main gila dengan ipar di belakang. Selain Deva Mahenra film ini diperkuat Michelle Ziudith.
Advertisement
Deva Mahenra menyebut Ipar Adalah Maut drama terberat dalam kariernya. “Ya benar (drama terberat) karena di samping saya ini (Hanung Bramantyo) saya dipecut terus,” katanya di Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Genre drama bukan hal baru bagi Hanung Bramantyo yang telah meraih dua Piala Citra. Namun, Deva Mahenra merasakan betul semangat Hanung Bramantyo yang berapi-api saat syuting.
Semangat Berapi-api
“Saya senang karena kerja sama dengan Mas Hanung dan kembali merasakan semangat berapi-api. Saya percaya diskusi dengan sutradara adalah sarapan untuk aktor. Nah sarapan dengan Mas Hanung itu bergizi,” Deva Mahenra menjelaskan.
Hanung Bramantyo menyebut Deva Mahenra seniman lama yang telah ditempa beragam genre film. Jam terbang dan referensi beragam memudahkannya untuk syuting Ipar Adalah Maut.
Advertisement
Saya Coba Membayangkan
Tantangan terbesar Deva Mahenra adalah membayangkan selingkuh dengan ipar sendiri. Mengingat, dalam kehidupan nyata Mikha Tambayong tak punya kakak dan adik. Deva Mahendra tak punya ipar.
“Saya coba membayangkan (amit-amit) selingkuh sama ipar, terus saya berpikir istri saya kan enggak punya saudara baik kakak maupun adik. Ipar gue siapa ya jadinya,” selorohnya.
Deva Sudah Tertempa Lama
Selain Michelle Ziudith dan Deva Mahenra, Ipar Adalah Maut diperkuat performa Davina Karamoy, Alesha Fadillah, Dewi Irawan, Devina Aureel dan Asri Welas. Hanung Bramantyo optimistis Ipar Adalah Maut menyajikan kualitas akting menawan.
“Deva sudah tertempa lama. Dia memang aktor. Tinggal saya merangsang Deva untuk membayangkan. Selingkuh sama ipar kan belum terbayang sama dia, saya minta dia membayangkan, memvisualkannya di depan kamera,” Hanung Bramantyo menyanjung.
Advertisement