Liputan6.com, Jakarta PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menjalin kerja sama dengan PT MRT Jakarta, terkait perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT DKI Jakarta.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, layanan pemanfaatan gas bumi yang bisa dikolaborasikan seperti jaringan gas untuk kebutuhan rumah tangga maupun komersial di sepanjang jalur MRT Jakarta.
Advertisement
"Kami sangat antusias menyambut kerjasama ini, sehingga pemanfaatan gas bumi dapat berdampingan dengan kawasan transit milik MRT. Dalam hal ini," kata Rosa, Rabu (21/2/2024).
Rosa mengungkapkan, perluasan jaringan gas bumi merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi domestik dan ramah lingkungan menuju target Net Zero Emission (NZE). Selain itu, beban subsidi impor energi dapat dikurangi, yang salah satunya dengan kolaborasi berbagai pihak dalam pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
“Strategic partnership dengan MRT dapat melengkapi PGN untuk menjalankan visi dalam berpartisipasi aktif mengembangkan pemanfaatan gas bumi di masa transisi energi. Kami memandang sampai dengan 2050, peran masih ada dan cukup massif," ungkapnya.
"Bersama MRT, nanti juga berpeluang untuk membangun Jakarta dengan penggunaan energi ramah lingkungan. Selain itu, kami juga memiliki lini usaha tidak hanya di bidang gas dan semoga kerja sama ini dapat semakin ditingkatkan,” papar Rosa.
Menurut dia, sinergi PGN dan MRT ini sebagai solusi untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan ekosistem PGN dalam menyediakan energi bersih ke MRT. Dengan demikian hal tersebut menjadi potensi bisnis yang menjanjikan dan saling melengkapi.
"Sinergi BUMN dan BUMD ini sekaligus menggapai peluang bisnis mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan loyalty program, baik bagi MRT maupun PGN," imbuh Rosa.
Kerja Sama MRT dan PGN
Sementara Direktur Pengembangan Bisnis MRT Farchad Mahfud mengungkapkan, bahwa kerja sama MRT dan PGN ini merajut antara aspek tata ruang dan energi. MRT Jakarta memiliki 3 mandat, yakni membangun jalur transportasi, mengoperasikan dan me-maintain, serta membangun bisnis, termasuk kawasan orientasi transit di sekitar stasiun. Diantaranya Lebak Bulus, Fatmawati, Dukuh Atas, sampai nanti ujungnya yang telah ditetapkan yaitu Kota Tua.
Di kawasan orientasi transit, selain mengoptimalkan lahan pemda dan privat, MRT Jakarta juga membangun area infrastruktur publik yang nantinya harus dipikirkan agar bisa self funding.
"Kunci dari self funding adalah komersialiasi. Komersialisasi membutuhkan energi, baik listrik, gas, internet dan sebagainya. Kerja sama ini penting untuk membangun hubungan strategis usaha MRT dengan PGN dalam memastikan kedepan bahwa kebutuhan pembangunan kawasan orientasi baru, gas bumi bisa dialirkan," tuturnya.
Advertisement
MRT Jakarta Angkut 3,16 Juta Penumpang Sepanjang Januari 2024
Sebelumnya, PT MRT Jakarta mencatat sebanyak 3.163.357 penumpang menggunakan layanan MRT sepanjang Januari 2024 sebagai salah satu pilihan moda transportasi publik di ibu kota.
"Pada Januari 2024, total sebanyak 3.163.357 orang menggunakan layanan MRT Jakarta dengan rata-rata 102.041 orang per hari," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo, dilansir dari Antara, Minggu (11/2/2024).
Ahmad menuturkan capaian tersebut menunjukkan kenaikan dari rata-rata jumlah penumpang bulan sebelumnya, atau Desember 2023, yang sebanyak 98.341 orang per hari. Adapun ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga tercatat konsisten mencapai 99,9 persen.
Lebih lanjut, saat hari kerja Senin hingga Jumat, rata-rata sebanyak 116.340 orang menggunakan layanan MRT Jakarta.
Adapun untuk mendorong kenaikan jumlah penumpang, MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak terutama dari industri pariwisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, serta melakukan promo tiket di sejumlah tempat wisata.
Tak hanya itu, badan usaha milik daerah (BUMD) itu juga berkolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) untuk mendorong peningkatan angka keterangkutan (ridership).
"Terbaru, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Damri untuk menyediakan layanan pengumpan dari PIK 2 menuju Stasiun Blok M BCA," ungkap Ahmad.
Sampaikan Ucapan Terima Kasih
Menurutnya, kehadiran angkutan pengumpan akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
PT MRT Jakarta (Perseroda) pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaan terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpan sehingga diharapkan lebih banyak orang yang menggunakan transportasi publik tersebut dalam mobilitas sehari-hari.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) menyebutkan pembangunan CP 201 Fase 2A Stasiun Thamrin dan Monas per 25 Januari 2023 telah mencapai 68,79 persen.
"Per 25 Januari 2023, perkembangan pembangunan telah mencapai 68,79 persen," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Advertisement