Liputan6.com, Jakarta Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap 21 Februari menjadi salah satu momen penting bagi masyarakat Indonesia. Seiring pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia, jumlah sampah terus meningkat dan masih menjadi permasalahan besar bagi tatanan kehidupan di bumi. Tidak hanya mengganggu kesehatan manusia, tetapi juga ekosistem.
Melansir dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di 2023, hasil input dari 127 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023 menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 17,441,415.28 ton/tahun.
Advertisement
Dengan total timbunan sampah tersebut, 66.47% sampah terkelola dengan jumlah 11,593,192.83 ton/tahun. Sedangkan masih terdapat 33.53% sampah tidak terkelola dengan jumlah 5,848,222.45 ton/tahun. Hal ini menjadi sangat penting untuk kita semua menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024, berbagai kegiatan telah disiapkan pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk mempromosikan kesadaran akan masalah sampah di Tanah Air. Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah akan semakin meningkat, serta mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Di bawah ini berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dan bagaimana hal ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
1. Aksi pembersihan lingkungan
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk melakukan aksi pembersihan lingkungan, seperti membersihkan pantai, sungai, atau area publik lainnya. Misalnya, ketika membersihkan pantai, kita dapat mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar pantai dan membuangnya pada tempatnya. Begitu juga ketika membersihkan sungai, kita dapat mengumpulkan sampah yang mengapung di permukaan sungai dan membuangnya pada tempatnya.
Selain itu, aksi pembersihan lingkungan juga dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memperbaiki kondisi lingkungan secara keseluruhan.
2. Sosialisasi tentang daur ulang sampah
Manfaat dari daur ulang sampah sangatlah besar. Selain membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, daur ulang sampah juga dapat membantu menghemat sumber daya alam yang terbatas. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam praktik daur ulang sampah, edukasi dan sosialisasi sangatlah penting. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya daur ulang sampah dan cara yang tepat untuk melakukannya. Pemerintah dan organisasi lingkungan dapat melakukan sosialisasi melalui kampanye dan program edukasi di sekolah-sekolah dan masyarakat.
Advertisement
3 Workshop kreatifitas dari bahan daur ulang
Daur ulang sampah bukan hanya membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan ide-ide kreatif yang menarik. Berbagai bahan daur ulang, seperti kertas, plastik, logam, dan kaca, dapat diubah menjadi kerajinan tangan, dekorasi, atau produk-produk lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan estetika. Salah satu ide kreatif yang dapat dihasilkan dari bahan daur ulang adalah kerajinan tangan. Misalnya, kertas bekas dapat dijadikan bahan untuk membuat kartu ucapan, bingkai foto, atau kotak penyimpanan.
Plastik bekas juga dapat dijadikan bahan untuk membuat tas, dompet, atau aksesoris lainnya. Selain itu, logam dan kaca bekas juga dapat diubah menjadi dekorasi rumah yang unik dan menarik. Manfaat ekonomi dari praktik daur ulang sampah juga sangat besar. Dengan mengubah sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, kita dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan.
Jangan ragu untuk berpartisipasi aksi sosial peduli sampah dan menjadi bagian dari perubahan positif untuk lingkungan kita. Mari jaga kebersihan lingkungan bersama-sama!
(*)
