Liputan6.com, Banyuwangi - Wisata Jopuro adalah kawasan pemandian alami di Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, yang cukup ikonik karena memadukan lanskap alami dan buatan.
Aliran mata air yang dibendung sehingga membentuk kolam-kolam dengan arus yang tenang menjadi sebuah habitat para capung.
Advertisement
Capung di Wisata Jopuro dengan mudah dapat ditemui. Hal ini menandakan bahwa capung merupakan salah satu hewan yang berperan sebagai bioindikator untuk kualitas lingkungan, utamanya air.
Asri dan alami wisata Jopuro nampak dari aliran mata air yang dibendung sehingga membentuk kolam- kolam dengan arus yang tenang sehingga menjadi sebuah habitat yang disukai para capung yang memiliki nama latin anisoptera itu
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jopuro Banyuwangi Samian mengaku sangat bersyukur dengan masih sering ditemukannya banyak capung di berbagai sudut area wisata Jopuro
“Seperti yang kita ketahui, capung itu hanya bisa berkembang biak di habitat air yang bersih dan juga bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan rantai makanan yang sehat,”ujar Samian, Rabu (21/2/2024).
Samian mengaku, dirinya kerap mengamati capung meletakkan telur-telurnya di permukaan air, dan ada juga yang menaruh dalam tanaman air.
Kata dia, capung betina akan meletakkan telur di permukaan air yang tenang dan ada pula beberapa jenis capung yang meletakkan telurnya di lumut air.
Setelah menetas, larva capung menghabiskan waktunya memburu invertebrate atau hewan tanpa tulang belakang alias hewan lunak di dalam air yang nampak bening di kolam- kolam bendungan maupun areal pertanian selada air.
“Sering saya lihat capung bertelur," tambahnya.
Sering Digunakan Penelitian
Tidak hanya itu, selain bioindicator, capung ternyata juga sangat berjasa bagi manusia karena telah membantu membasmi serangga seperti jentik- jentik yang berasal dari nyamuk lalat atau serangga lainnya yang merupakan mangsa bagi capung.
“Kami juga sangat membuka lebar bagi siapapun yang ingin belajar bersama mengenaik capung di Wisata Jopuro,”tandasnya.
“Bahkan sering kali rombongan sekolah dan juga kampus melakukan penelitian mengenai capung di sini,”imbuh Samian.
Advertisement