Dilantik Jadi Menteri ATR, Ini Koleksi Mobil Mewah AHY

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). menggantikan Hadi Tjahjanto yang menjadi Menko Polhukam.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Feb 2024, 19:25 WIB
AHY Tertarik dengan Mobil Esemka. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang juga dilantik Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). (Septian P/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR/Kepala BPN). AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang juga dilantik Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

AHY diambil sumpah jabatan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada pukul 11.00 WIB. Usai dilantik,  AHY mengungkapkan pesan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayahandanya.

"Beliau tentunya bersyukur karena ini momentum Partai Demokrat kembali ke pemerintahan. Selama 9 tahun 4 bulan di luar pemerintahan," kata AHY kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Namun siapa sangka, putra presiden SBY tersebut mengoleksi sejumlah mobil mewah di garasi rumahnya. Bahkan, harga mobil milik AHY tersebut mencapai miliaran rupiah.

Melansir dari akun YouTube Auto Populer, Kamis (9/7/2020), AHY mempunyai mobil Nissan Navara seharga Rp350 juta. Tak hanya itu, putra dari presiden SBY ini juga memiliki mobil Toyota Vellfire seharga Rp1,1 miliar. 

Ketiga, AHY juga mempunyai mobil Jeep Rubicon. Mobil tersebut juga menjadi koleksi yang paling mahal yang dijual Rp1,4 miliar.

Reshuffle Kabinet Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (21/2). Beberapa nama santer akan masuk ke dalam jajaran kabinet.

Salah satu nama yang dikabarkan akan segera masuk ke kabinet adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Nama AHY mencuat usai beberapa kali melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana

Kabar tersebut tentu tak mengherankan lantaran nama AHY memang cukup strategis di percaturan politik tanah air.

Selain itu, selama ini Partai Demokrat masuk dalam bagian dari oposisi pemerintah sehingga sosoknya tak banyak disorot.

Namun, komunikasi antara AHY dan Jokowi beberapa waktu terakhir memunculkan gosip bahwa Demokrat akan masuk ke pemerintahan.

 

Reporter: Sulaeman 

Sumber: Merdeka.com


Misi AHY Jadi Menteri ATR/BPN: Beri Kepastian Hukum ke Investor

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Presiden Jokowi resmi mengambil sumpah jabatan dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN di Istana Negara. AHY saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pembehentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Ada hal priorotas yang disampaikan AHY untuk dikerjakan, salah satunya memberikan kepastian hukum mengenai status tata ruang dan pertanahan kepada para investor.

"Kita punya tujuan untuk bsai menghadirkan kepastian hukum soal tata ruang, lokasi dan tanah untuk pembangunan infratruktur. Dengan begitu, maka investasi akan bergerak," ucap AHY di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).Ditegaskannya, dengan masuknya investasi, maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Lanjutkan Sertifikat Elektronik

AHY sendiri menyadari, masa kerjanya di kabinet hanya tinggal 8 bulan. Meski demikian, dirinya memastikan akan bekerja semaksimal mungkin.

"Ada beberapa prioritas, tapi saya meyakinkan 8 bulan bisa dijalankan dengan daya upaya yang saya miliki, seperti sertifikat elektronik, tumpang tindih tanah, termasuk permainan mafia tanah," pungkasnya.


Alasan SBY Tak Hadiri Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN di Istana

Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono hadir dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Dalam pidatonya, AHY menyebut Demokrat sedang intens dengan 2 partai dan Demokrat tengah intens membangun komunikasi dengan 2 partai yang juga memiliki semangat dan energi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merestui putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo sebagai menteri Agraria dan Tata Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"Bapak SBY sudah mendoakan dan memberikan restu untuk Mas AHY dalam menjalankan tugas negara ke depan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy Dermawan di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Ossy, yang juga sekretaris pribadi SBY itu, menyampaikan bahwa AHY bertemu SBY, Selasa malam (20/2), di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk memohon doa restu untuk perjalanannya ke depan dalam mengemban amanah sebagai menteri ATR/kepala BPN.

Ossy mengatakan SBY, yang juga ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, tidak menghadiri pelantikan putra sulungnya sebagai menteri ATR/BPN, karena baru tiba di kediamannya di Cikeas usai kunjungan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini karena baru saja tiba di Cikeas,” tambah Ossy.

 


Sinyal Demokrat

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tiba menghadiri Kongres ke V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). SBY akan digantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah mendapatkan dukungan 93 persen dari pemegang hak suara Demokrat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pelantikan AHY itu memberi sinyal berakhirnya posisi Partai Demokrat sebagai oposisi pemerintahan Jokowi selama hampir 10 tahun.

Sejak Jokowi menjabat sebagai presiden pada periode 2014-2019 dan 2019-2024, Demokrat kerap menegaskan posisinya sebagai partai oposisi pemerintah.

Namun, situasi politik pada Pemilu 2024 menempatkan Partai Demokrat berada dalam gerbong yang sama dengan Jokowi melalui Koalisi Indonesia Maju.

Hal itu menjadi pertimbangan bagi Demokrat untuk mendukung pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin pada tahun terakhir kepemimpinan mereka yang tersisa kurang lebih delapan bulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya