Liputan6.com, Jakarta - Humas Binus School Education, Haris Suhendra menyatakan, pihaknya sangat menghargai simpati publik yang tinggi pada kasus kekerasan atau bullying terhadap siswa Binus School Serpong.
“Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orang tua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah. Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga,” tutur Haris dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).
Advertisement
“Binus School menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional. Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah,” sambungnya.
Menghadapi insiden tersebut, kata Haris, pihaknya memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.
Sebagai bagian dari komitmen transparansi, dia pun merinci kondisi dalam peristiwa tersebut. Pertama, insiden kekerasan yang dialami oleh siswa itu dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.
“Kedua, setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras,” ujarnya.
Binus School Kooperatif Bantu Investigasi
Kemudian ketiga, mengingat peristiwa itu telah masuk dalam ranah hukum, Binus School Education berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib.
“Keempat, menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini,” kata Haris.
Dia kembali menekankan, tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan. Fokus utama pihaknya saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga.
“Sebagai Home for Learning, kami berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid kami sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik,” kata Haris menandaskan.
Advertisement