Melihat Ramalan Harga Etherum hingga 2030, Bakal Menarik?

Pada 15 Februari 2024, Ethereum diperdagangkan pada USD 2.801 dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 336,46 miliar.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Feb 2024, 17:00 WIB
Dalam dunia aset kripto, orang-orang kerap membicarakan tentang Bitcoin yang sedang tren dan terpopuler, tetapi juga memperhatikan Ethereum. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia aset kripto, orang-orang kerap membicarakan tentang Bitcoin yang sedang tren dan terpopuler, tetapi juga memperhatikan Ethereum yang dianggap sebagai mata uang kripto terbesar kedua di dunia.

Dikutip dari Forbes, Kamis (22/2/2024) Ethereum memiliki lebih dari sekadar token kripto. Mata uang kripto juga populer di luar komunitas kripto karena fitur-fiturnya yang tinggi dan solusi blockchain yang menarik.

Etherum atau ETH adalah blockchain sumber terbuka dengan fungsi kontrak pintar yang biasanya digunakan di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Pada 15 Februari 2024, Ethereum diperdagangkan pada USD 2,801 dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 336,46 miliar.

Mata uang kripto ini telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa setelah peningkatan Shapella pada April 2023. Nilainya meningkat drastis dari USD 2.100 menjadi USD 2.801.

Harga perdagangan rata-rata Etherum diperkirakan mencapai kisaran USD 3,000 pada Februari 2024.

Menurut Cryptonewz, pada akhir 2024, harga Ethereum diproyeksi menyentuh USD 5,000.

Kemudian di tahun selanjutnya 2025, Ethereum diperkirakan akan mencapai level maksimum USD 6,500 dengan minimum USD 4,500 dan rata-rata USD 5,500.

Selanjutnya untuk tahun 2030, nilai ETH diperkirakan akan mencapai maksimum USD 20.500.

Disebutkan juga, Bitcoin Halving juga dapat menjadi elemen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan nilai perdagangan Etherum. Jika Etherum terus tumbuh, ia berpotensi melampaui titik tertinggi sepanjang masa.

2024 Jadi Tahun yang Kuat bagi Etherum

Sementara menurut blog CoinDCX, akhir tahun 2024 akan menjadi periode yang bullish, diperkirakan akan menjadi landasan yang kuat bagi pergerakan naiknya Etherum.

Kenaikan ini dapat semakin intensif, berpotensi mendorong harga melampaui level penting USD 10.000 dan menetapkan rekor tertinggi baru sepanjang masa.

Namun, aktivitas bearish dapat meningkat karena level ini ditembus sehingga mendorong terjadinya kemunduran kecil.

Untuk awal 2030, CoinDCX memprediksi, harga Etherum dapat memperoleh kembali posisinya di USD 10.000 dan mungkin di atas level tersebut, sehingga membentuk tren kenaikan yang kuat.

Etherum bahkan mungkin melewati level tertinggi sepanjang masa sekitar USD 12.000 dan mencetak rekor baru, demikian menurut CoinDCX.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto Hari Ini 21 Februari 2024: Bitcoin dan Ethereum Kembali Perkasa

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Rabu (21/2/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 0,60 persen dalam 24 jam dan 5,50 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 52.279 atau setara Rp 819,1 juta (asumsi kurs Rp 15.668 per dolar AS).

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 1,09 persen sehari terakhir dan 13,74 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 46,9 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,17 persen dan 9.17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 5,54 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA terbang 0,83 persen dalam 24 jam terakhir dan 15,15 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 9.808 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih terkoreksi. SOL merosot 3,15 persen dalam sehari dan 3,53 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,69 juta per koin. 

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP ambles 0,14 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 7,40 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.840 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 4,33 persen, tetapi masih menguat 5,87 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.346 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,99 triliun atau setara Rp 31.155 triliun. 


Penulis Ternama Robert Kiyosaki Prediksi Harga Bitcoin Tembus USD 100.000 di Juni 2024

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Penulis buku ternama di Amerika Serikat, Robert Kiyosaki kembali dengan prediksi bullish lainnya tentang harga Bitcoin.

Mengutip News.bitcoin, Selasa (20/2/2024) Kiyosaki menulis dalam postingannya di platform media sosial X bahwa ia memprediksi harga Bitcoin (BTC) akan naik menjadi USD 100,000 pada bulan Juni 2024 mendatang.

Minggu lalu, Kiyosaki juga menulis di X bahwa dia memperkirakan harga Bitcoin dan perak akan melonjak sementara emas akan jatuh di bawah USD 1.200.

Pada saat postingan Kiyosaki dibagikan, harga Bitcoin diperdagangkan pada USD 51,798.

Penulis terkenal ini juga telah mengeluarkan peringatan mengenai perekonomian AS, menyamakan potensi keruntuhannya dengan kekaisaran Romawi, tanpa melihat adanya soft landing.

Selain itu, Kiyosaki memperkirakan keruntuhan pada pasar saham dan obligasi.

Dalam peringatan baru-baru ini, penulis mendesak investor untuk membeli BTC sebagai respons terhadap meningkatnya utang pemerintah AS.

Sebagai informasi, Robert Kiyosaki dikenal dengan buku tulisannya Rich Dad Poor Dad rilisan tahun 1997 yang ditulis bersama dengan Sharon Lechter. Buku tersebut sudah berada di Daftar Buku Terlaris New York Times selama lebih dari enam tahun.

Lebih dari 32 juta eksemplar buku tersebut telah terjual dalam lebih dari 51 bahasa di lebih dari 109 negara.Menyusul persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin, Kiyosaki mengungkapkan bahwa ia telah meningkatkan kepemilikan bitcoinnya.

Dia yakin BTC akan segera mencapai USD 150.000, dan menyarankan investor untuk memperhatikan halving Bitcoin yang akan datang.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya