Idrus Marham soal Pertemuan Jokowi-Surya Paloh: dalam Rangka Melaksanakan Idealisme Bung Karno

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menanggapi soal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Surya Paloh.

oleh Nasrul FaizFarrel Bima Haryomukti diperbarui 22 Feb 2024, 07:24 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Idrus Marham saat menjadi narasumber di Liputan6update edisi Rabu (21/2/2024). (Liputan6.com/Nasrul Faiz)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Idrus Marham menanggapi soal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Istana pada Minggu, 19 Februari 2024.

Idrus mengatakan bahwa pertemuan tersebut ditujukan untuk mewujudkan persatuan setelah pemilu.

"Pemilu itu tidak boleh menjadi momentum mencari persoalan bangsa, tetapi tetap pemilu orientasinya persatuan. Nah karena itu kalau ada persoalan-persoalan kepentingan terganggu. Presiden bertanggungjawab bagaimana supaya anak bangsa Indonesia ini tetap satu kesatuan, suasana kebatinannya satu, dan lain sebagainya," ujar Idrus dalam bincang Liputan6Update, Rabu (21/02/2024).

Untuk mencapai persatuan, Idrus berpendapat perlu adanya komunikasi agar musyawarah dan demokrasi dapat berjalan.

"Di dalam kehidupan kebangsaan masyarakat, pasti ada perbedaan kepentingan, pasti ada persengketaan pertikaian pendapat, itu pasti. Tetapi ini tidak berarti tidak bisa dikendalikan. Bagaimana mengendalikannya? Musyawarah dan demokrasi. Nah instrumen musyawarah itu komunikasi," ujarnya.

"Jadi pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Surya Paloh dalam kerangka itu, dan justru melakukan idenya Bung Karno," sambungnya.

Selain itu, kata Idrus, kedekatan personal antara Jokowi dan Surya Paloh juga menjadi inisiator adanya pertemuan di antara keduanya.

"Kedua orang ini deket banget. Yang pertama kali dulu 2013 meng-inhouse Jokowi sebagai calon presiden kan Bang Surya. Kan kedua orang ini suasana kebatinannya dekat sekali, boleh jadi kan kemarin dadah-dadah sedikit," ungkapnya.


Kepentingan Nasional di Atas Kepentingan Kelompok

jokowi mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan di Istana Merdeka (Setpres/Biro Pers)

Lebih lanjut, Idrus berpendapat bahwa pertemuan antara mantan Wali Kota Solo itu dengan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh merupakan jembatan untuk melaksanakan idealisme Bung Karno.

"Bagaimana menjembatani, bagaimana mengkomunikasikan, ini adalah dalam rangka melaksanakan idealisme Bung Karno. Bahwa perbedaan kepentingan, persengketaan pendapat adalah wajar dan ini bisa dijembatani melalui musyawarah, demokrasi, dan inti dari itu perlu komunikasi," ujarnya.

Idrus juga mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah komitmen untuk menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok.

"Bahwa ada komitmen dengan Pak Prabowo, bahwa semangat persahabatan, kebersamaan, yang menempatkan kepentingan nasional diatas kepentingan kelompok termasuk partai harus dikedepankan," ujar Idrus.


Pertemuan Jokowi-Surya Paloh

Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Arie Dwipayanan membenarkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka Jakarta.

Diketahui pertemuan tersebut berlangsung pada Minggu malam (18/2/2024).

"Ya betul, Presiden menerima Pak Surya Paloh malam ini di Istana Merdeka," ujar Arie saat dikonfirmasi wartawan.

Arie menambahkan pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh saat ini sudah selesai. Menurut Arie, pertemuan berlangsung sekira 60 menit.

"Sudah selesai, sekitar 1 jam," jelas Arie.

 

Infografis Kode Jokowi Usai Pertemuan dengan Surya Paloh. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya