15 Ribu Ton Beras Impor Thailand Mendarat di Banyuwangi, Diharapkan Bisa Menstabilkan Harga

Sebanyak 15 ribu ton beras impor asal Thailad telah tiba di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, beras tersebut setelah selesai pembongkaran akan didistribusikan ke sejumlah wilayah kerja Bulog Banyuwangi

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 22 Feb 2024, 23:59 WIB
Ilustrasi proses bongkar muat beras impor dari Thailand (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Sebanyak 15 ribu ton beras impor asal Thailand mendarat di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi. Beras tersebut setelah selesai pembongkaran akan didistribusikan ke sejumlah wilayah kerja Bulog Banyuwangi.

Kepala Bulog Banyuwangi Harisun membenarkan, datangnya beras impor tersebut diharapkan bisa menstabilkan harga beras dalam negeri yang tembus Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu perkilogramnya.

Kata Harisun, beras impor itu datang pada pertengan Februari dan hingga saat ini masih dalam proses bongkar di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi. Menurunya, sebanyak 10 ribu ton telah dipindahkan ke gudang Bulog Banyuwangi, sisanya 5 ribu ton direncanakan selesai bongkar dalam kurun waktu tiga hari kedepan.

Sebagian besar beras impor itu dikirim ke Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini mengalami kekurangan stok beras.

“Instruksi dari pusat, sebanyak 13 ribu ton untuk NTT. Pengirimannya nanti bertahap,”ujarnya, Kamis (22/2/2024).

Sedangkan untuk 2 ribu ton beras impor akan disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi sebagai Cadangan beras.

Harisun mengatakan, pihaknya juga tengah mengirim beras yang tersimpan di gudang untuk sejumlah daerah di Indonesia Timur. Beras yang dikirim yaitu stok beras impor yang telah datang tahun lalu.

“Untuk beras impor, pada tahun lalu Banyuwangi kedatangan sekitar 9 kali. Dari Thailand dan Vietnam,” kata dia.

Harisun juga membenarkan adanya kenaikan beras yang cukup signifikan di wilayah Banyuwangi. Kenaikannya hingga Rp 16 ribu-Rp16.500 perkilogramnya di tingkat pedagang pasar Banyuwangi.

“HET di kami untuk beras premium Rp13.900 Kg,”katanya.


Panen Mundur Akibat El Nino

Ilustrasi bongkar muat beras impor (Istimewa)

Sementara untuk beras medium juga naik menjadi sekitar Rp13.000 perkilogram. Lebih tinggi dari HET Rp10.900 perkilogram Penyebab utama kenaikan harga  beras adalah mundurunya masa panen Akibat El Nino.

Prediksi awal pertengahan Februari masa  panen mundur menjadi sekitar pertengan Maret “Memang kendalanya  ada musim panen yang mundur saat ini,”paparnya.

Infografis Rokok Kalahkan Telur dan Ayam, Tertinggi Kedua Setelah Beras (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya