Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat, (23/2/2024) besok.
“Saya mendapatkan undangan untuk menghadiri peresmian Bendungan Lolak, itu di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, jaraknya dari Manado sekitar lima jam jalan darat,” kata AHY kepada awak media, Kamis, (22/2/2024).
Advertisement
Selain mendampingi Jokowi, AHY juga akan menyerahkan beberapa sertifikat sembari mendengarkan masukan langsung dari masyarakat.
“Saya juga merencanakan untuk menyerahkan sertifikat ya. Kita upayakan menyerahkan sertifikat. Mumpung lagi di sana tentu ada yang bisa segera kita serahkan sehingga saya juga bisa berdialog dengan masyarakat,” kata dia.
“Sambil terus belanja masalah apa lagi yang kira-kira bisa kita lakukan dari pusat dan tentunya turunannya di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota. Kira-kira itu,” tambahnya.
AHY juga mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah. Hal itu dilakukan untuk memastikan pelayanan persoalan pertahanan di daerah terlayani dengan baik.
“Ini juga mungkin menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR. Jadi pasti ada harapan saya untuk melihat secara langsung, karena kita punya struktur di provinsi, di tingkat kabupaten kota. Kalau bisa nanti pertama mengunjungi salah satu kantor yang melayani urusan pertanahan bagi masyarakat di sana,” jelasnya.
Jokowi Akan Resmikan Bendungan Lolak
Sekedar informasi, Presiden Joko Widodo telah dijadwalkan akan meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) yang telah dibangun sejak tahun 2015.
Sebagai bendungan kedua di Sulut setelah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara. Bendungan Lolak ini memiliki luas genangan seluas 101,75 hektare, dengan panjang 604,5 meter, diperkirakan dapat mengairi 6.950 hektare sawah di lumbung padi terbesar di daerah tersebut.
Selain itu, bendungan itu juga mampu menyediakan air baku 500 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 29,42 persen serta menjadi sarana Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 2,43 MegaWatt.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement