Sinopsis Sister In Arms a.k.a Red Snake, Film Aksi Perjuangan Prajurit Perempuan

Film Sister In Arms a.k.a Red Snake merupakan film Prancis yang menceritakan perjuangan para prajurit perempuan. Film ini dijadwalkan tayang di salah satu stasiun televisi swasta pada pukul 23.00 WIB.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 22 Feb 2024, 13:50 WIB
Poster Film Sister In Arms a.k.a Red Snake, Sumber: IMDb

Liputan6.com, Bandung - Film Sister in Arms a.k.a Red Snakes merupakan film tahun 2019 yang mempunyai genre aksi, perang, dan drama. film ini dijadwalkan tayang pada salah satu stasiun televisi swasta malam ini pukul 23.00 WIB.

Sister In Arms a.k.a Red Snakes merupakan film yang ditulis dan digarap oleh sutradara Caroline Fourest. Ia dikenal sebagai sutradara dari serial 100 Muslim Women Speak for Themselves dan film pendek Safia et Sarah.

Film Sister in Arms mempunyai durasi 1 jam 52 menit yang menceritakan tentang perjuangan prajurit perempuan dalam peperangan. Film ini diperankan oleh beberapa artis di antaranya Dilan Gwyn, Amira Casar, Camelia Jordana, Maya Sansa, dan Esther Garrel.

Melansir dari IMDb film ini mendapatkan rating dari penonton sekitar 6.1 dari total 1.465 suara. Salah satu penonton menuturkan bahwa film ini cukup menarik untuk disaksikan terutama dengan akting para pemerannya.

Sementara itu ceritanya mempunyai latar belakang di sebuah negara Timur Tengah yaitu di sekitar Suriah. Film asal Prancis ini digarap dengan anggaran sekitar 5,6 juta euro dan pertama kali diumumkan pada awal tahun 2018 dengan judul Red Snakes.


Sinopsis Film Sister in Arms a.k.a Red Snakes

Film Sister in Arms a.k.a Red Snakes, Sumber: IMDb

Mempunyai latar cerita di negara Timur Tengah yang dilanda perang seorang gadis bernama Zara (Dylan Gwyn) menjadi korban penculikan dan dijual oleh pasukan penyerang Jahudis untuk menjadi budak seks.

Tidak hanya itu ayahnya pun menjadi korban pembunuhan akibat dari kejadian naas tersebut. Suatu hari Zara yang berhasil meloloskan diri mempunyai rencana untuk membalaskan dendamnya kepada para penyerang.

Untuk menjalankan misi tersebut dia tidak bergerak sendirian tetapi dibantu dengan beberapa wanita lain yang ditemuinya. Sekitar lima wanita bergabung dengan Zara dan bersatu dengan nama Brigade Wanita Internasional atau disebut dengan nama pemberontak Kurdi.

Mereka pun belajar cara menggunakan senjata hingga dilatih untuk bisa menjadi seorang prajurit wanita yang tangguh. Lantas bisakah para kelompok wanita ini membalaskan dendamnya?


Daftar Pemeran Film Sister in Arms

Film Sister in Arms, Sumber: IMDb

Melansir dari beberapa sumber berikut ini adalah daftar pemeran film Sister in Arms:

1. Dilan Gwyn sebagai Zara.

2. Amira Casar sebagai Commander.

3. Camelia Jordana sebagai Kenza.

4. Maya Sansa sebagai Mother Sun.

5. Esther Garrel sebagai Yael.

6. Nanna Blondell sebagai Sniper Amerika.

7. Noush Skaugen sebagai Lady Kurda.

8. Mark Ryder sebagai El Britani.

9. Kormaz Arslan sebagai Coloner Kurde.

10. Youssef Douazou sebagai El Tounsi.

11. Chaimae Ejjbiri sebagai Nadia El Britani.

12. Darina Al Joundi.

13. Mouafaq Rushdie.

14. Roj Hajo sebagai Shahin.

15. Filippo Crine sebagai Keiro.


Fakta Menarik Film Sister in Arms

Film Sister in Arms, Sumber: IMDb

Mengutip dari beberapa sumber berikut ini adalah sejumlah fakta menarik dari film Sister in Arms:

1. Film Prancis

Film Sister in Arms merupakan film drama perang dari Prancis dan mempunyai judul Prancis bertajuk “Sœurs d'armes”. Film ini tayang perdana di tahun 2019 dan sudah diumumkan sejak tahun 2018 dengan judul “Red Snakes”.

2. Menceritakan perjuangan perempuan

Film Sister in Arms menjadi salah satu film yang menggambarkan cerita tentang perjuangan para prajurit perempuan. Melalui film ini ada sekelompok pejuang perempuan yang ingin menyembuhkan luka masa lalunya dan menemukan kekuatan mereka.

3. Digarap penulis feminis Prancis Caroline Fourest

Sister in Arms merupakan film yang ditulis dan disutradarai oleh Caroline Fourest ia dikenal sebagai seorang penulis feminis, sutradara, jurnalis, dan penyiar radio di Prancis. Caroline juga pernah menggarap serial bertajuk 100 Muslim Women Speak for Themselves.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya