Liputan6.com, Jakarta - Desainer pendiri label JW Anderson, Jonathan Anderson membawa warna berbeda dalam pekan mode bergengsi London Fashion Week 2024. Alih-alih mendandani para model bak remaja, ia menghadirkan nostalgia tentang perempuan 'sehabis mencuci di halaman tetangganya' saat menunjukkan koleksi terbarunya pada Minggu, 18 Februari 2024.
Interpretasi desainer asal Irlandia Utara tersebut tidak seburuk yang dikira. Model didandani dengan wig dengan rambut diwarnai abu-abu dan dikeriting ala ibu rumah tangga era 1950an untuk menggambarkan uban. Mereka tampil menawan dengan lipstik merah yang mencolok.
Advertisement
"Kami ingin melakukan sesuatu yang sedikit psikologis kali ini," katanya. "Ini adalah ide yang aneh dan pragmatis," sambungnya, dilansir dari CNN, Kamis, 22 Februari 2024.
Koleksi yang dikeluarkan terinspirasi dari mode ibu-ibu rumah tangga pasca-perang dunia. Mantel yang kebesaran, pakaian dalam rajut, dan sepatu bot besar yang jelek, mengingatkan kita pada gambaran wanita Inggris yang sehari-hari menjemur pakaiannya di tali yang dibentangkan sambil menggendong bayi di satu tangan, dan sebatang rokok di tangan lainnya.
Anderson mengaku bahwa ia terinspirasi dari spontanitas kaum muda akan masa lalu saat ini. "Kaum muda sedang bereksperimen dengan nostalgia," kata dia. "Kita tidak pernah tahu, kadang tiba-tiba lagu 50 tahun lalu bisa kembali merajai puncak tangga musik."
Keindahan rancangan dari label JW Anderson musim lalu merupakan suatu pelajaran tentang kesederhanaan yang elegan. Namun musim ini, kesederhanaan datang dengan sebuah perubahan. Singkatnya, Anderson mencoba untuk mencetuskan 'kecantikan yang kuat dan tangguh'.
Detail Riasan Anderson untuk London Fashion Week 2024
Mengutip laman Vogue.uk, penata rias Lynsey Alexander mencoba menerjemahkan ide JW Anderson dalam riasan yang disebut pecinta fesyen sebagai 'nenek modis'. Label kecantikan Merit bertanggung jawab atas tampilan riasan, yang disebut tidak mengejutkan karena Merit dikenal dengan pendekatannya yang minimalis terhadap kecantikan.
"Tampilan JW Anderson musim ini terfokus pada gagasan kecantikan yang kuat dan tangguh," kata Alexander.
Mayoritas model didandani dengan mewah mencolok, dalam hal ini menggunakan warna Vermillion, yang menurut Alexander mengubah mereka menjadi karakter yang kuat.
"Kami menyandingkan penampilan yang halus dan keras. Ketika bibir mereka tidak dipulas merah,gadis-gadis itu didandani dengan gaya tomboy klasik JW Anderson, dengan berfokus pada gambar alis lelaki tampan dan kulit atletis yang bercahaya," ia menjelaskan.
Sementara untuk tatanan rambutnya, penata rambut Anthony Turner menyandingkan tampilan kuncir rendah dengan belah samping sebagai bentuk tampilan 'lembut'. Tampilan 'keras' hadir dengan wig keriting abu-abu yang sukses menjadi pusat perhatian acara, seperti arahan Anderson yang diunggahnya di akun Instagramnya.
"Yang halus dan keras. Wig abu-abu sebagai perangkat. Dan (sepatu) flat. Flat ibu rumah tangga."
Advertisement
Cerminan dari Kegelisahan Perempuan
Anderson bukan satu-satunya desainer yang terinspirasi dari perempuan matang. Batsheva Hay, pendiri label Batsheva juga tengah menyiapkan tren fashion 'tua', dengan menyiapkan model-model yang berusia di atas 40 tahun untuk pertunjukannya di New York Fashion Week.
Mengutip laman The New York Times, sang desainer yang berbasis di New York, itu terinpirasi dari situasi yang dialaminya sendiri. Saat ini, ia sudah menginjak 42 tahun. "Aku menemukan bahwa penuaan itu adalah sebuah kekhawatiran besar bagi saya dan teman-teman saya. Ini adalah area yang tidak nyaman dalam dunia fesyen," tuturnya.
Ketidaknyamanan ini mengejutkannya ketika dia menginjak usia 40 tahun. Segala sesuatu dalam dunia fesyen tiba-tiba tampak 'sangat muda', katanya. Hubungannya dengan pakaian berubah, hal ini cukup mengkhawatirkan bagi seseorang yang pekerjaannya adalah pakaian.
Dia menyadari bahwa dia sudah cukup umur untuk menjadi ibu dari banyak model yang dia lihat di peragaan busana atau kampanye iklan. Di lingkaran pergaulannya, Hay berkata, "Semua orang membicarakan apakah mereka harus mulai melakukan sesuatu dengan wajah mereka."
Tren Model Berusia Matang Malang Melintang di Dunia Fesyen
Tapi kini, bukan hal yang aneh melihat wanita berusia di atas 40 tahun tampil di runway. Tahun lalu, Vogue menyebut kehadiran mereka sebagai 'invasi' (dalam tone yang positif).
Namun biasanya hanya ada satu model dan mungkin tidak lebih dari tiga orang dari 30, 50, atau 80 model yang ditampilkan. Model berusia lebih tua diperlakukan yang sama seperti model ukuran plus. Merek menggunakannya agar tampak lebih inklusif.
Melansir The Zoe Report, salah seorang model itu adalah Kristen McMenamy, model era 90-an yang kini dikenal dengan rambut putihnya yang sepanjang pinggang. Selain menjadi model untuk Batsheva, ia juga muncul di runway koleksi Fall/Winter 2024 milik Thom Browne.
Dia menjadi model utama dalam acara bertemakan Edgar Allan Poe tersebut. McMenamy hadir dengan rambut yang dikepang menjadi beberapa bagian dan berdiri menantang gravitasi.
Sementara, Carmen Dell'Orefice dikenal sebagai model kerja tertua di industri fashion. Awal mula ia terpilih jadi model sangatlah unik. Mengutip kanal Global Liputan6.com, bakatnya pertama kali ditemukan oleh agensi di dalam bus ketika dia berusia 13 tahun, dan masih bekerja sampai sekarang, pada usia 92 tahun. Kala itu, Carmen Dell'Orefice didekati oleh istri fotografer Herman Landschoff saat menaiki bus menuju kelas balet.
Advertisement