Liputan6.com, Darmstadt - Seorang pria Jerman berusia 80 tahun dijuluki sebagai jutawan paling hemat di dunia karena hidup dari makanan dan barang-barang yang ditemukan di tempat sampah.
Padahal, ia sendiri memiliki beberapa properti bernilai jutaan euro, dikutip dari laman Oddity Central, Jumat (23/2/2024).
Advertisement
Heinz B. terlihat seperti seorang tunawisma yang tidak punya apa-apa, namun penampilan tersebut hanya tipuan.
Pria Jerman itu mungkin hanya memiliki 15 euro di rekening banknya saat ini, tapi itu hanya karena dia baru saja menarik 700,000 euro untuk membeli rumah baru, rumah kesepuluhnya.
Sisa 100.000 euro ditransfer ke deposito berjangka untuk menghasilkan bunga.
Dia mungkin tidak terlihat kaya, tetapi pria berusia delapan puluh tahun ini memiliki kekayaan beberapa juta dolar dan tahu cara meningkatkan kekayaannya.
Selain itu, ia mengaku hidupnya hemat sehingga tidak terlalu membutuhkan uang untuk menyambung hidup.
Dia sangat senang hidup dari makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun segala macam barang yang dibuang orang lain.
“Mungkin saya akan membeli minyak untuk menggoreng atau semacamnya jika habis, tapi sebagian besar makanan saya temukan di tempat sampah,” kata Heinz.
“Orang-orang boros dan membuang begitu banyak uang sehingga bisa memberi makan seluruh keluarga! Misalnya, orang membeli sebungkus sosis, memakannya, lalu membuang sisanya ke tempat sampah.”
Sudah Viral Sejak 2021
Pensiunan dari Darmstadt di Jerman barat daya ini pertama kali menjadi berita utama pada tahun 2021, ketika dilaporkan bahwa ia memiliki tujuh rumah dan dua apartemen, dan memiliki sekitar US$ 540.000 di rekening banknya.
Sejak saat itu, ia terus mengembangkan kekayaannya, dan baru-baru ini menginvestasikan 700.000 euro untuk membeli rumah lainnya.
Menariknya, ia memastikan untuk membeli properti di daerahnya, sehingga ia dapat menjangkau properti tersebut dengan sepeda jika memerlukan perbaikan.
Advertisement
Terima Uang Pensiunan Tiap Bulan
Pensiunan insinyur kelistrikan ini mendapat uang pensiun bulanan sebesar 3,600 euro, serta uang pensiun lainnya sebesar 156 euro, yang sebagian besar masuk ke rekening banknya.
Heinz menghabiskan sebagian besar waktunya menimbun barang-barang yang dibuang orang lain, mengayuh sepedanya berkeliling Daarmstadt dalam pencarian barang-barang bekas.
Karena tidak ada keluarga dekat yang bisa berbagi kekayaannya, Heinz B. tidak tahu kepada siapa dia akan mewariskan kekayaannya ketika dia meninggal.