Sahroni NasDem Sebut Koalisi AMIN Masih Menunggu Real Count KPU

Bendahara Umum Ahmad Sahroni mewajari jika ada pihak yang masih belum menerima hasil Pemilu 2024, bahkan ada yang mulai menuding adanya kecurangan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Feb 2024, 17:36 WIB
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri debat Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bendahara Umum Ahmad Sahroni mewajari jika ada pihak yang masih belum menerima hasil Pemilu 2024, bahkan ada yang mulai menuding adanya kecurangan.

“Menurut saya sah-sah saja kalau banyak pihak yang resah terhadap kondisi pemilu saat ini. Karena banyak pihak yang memang menemukan berbagai kekurangan selama prosesnya. Bahkan sebelum hari pencoblosan pun banyak aksi-aksi besar yang dilakukan untuk mendukung salah satu paslon. Jadi wajar kalau banyak yang merasa resah dan kecewa,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).

Meski demikian, dia mengungkapkan, partai koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan tetap solid untuk menunggu hasil real count KPU.

Terkait sikap setelahnya, baru akan diputuskan pasca real count KPU sepenuhnya selesai.

“Kalau dari partai koalisi AMIN, kami sudah sepaham dan solid untuk tetap bersama AMIN. Sampai saat ini kami memilih untuk menunggu hasil akhir real count KPU. Perkara sikap menerima, menolak, menggugat ke MK, dan lain sebagainya, itu baru akan diputuskan pasca melihat hasil real count di 20 Maret nanti,” ungkap Sahroni.

Karena itu, Sahroni menyebut segala pernyataan sikap yang dilontarkan individu di dalam koalisi atau pun Timnas AMIN saat ini, barulah sebatas rencana saja. Karena segala keputusannya baru akan diambil setelah real count KPU selesai nanti.

“Jadi saya pastikan, kalau saat ini ada pendapat atau omongan lain, itu baru rencana-rencana saja, belum ada yang diputuskan. Saya bisa pastikan itu. Keputusannya nanti setelah real count selesai tanggal 20 Maret,” tutupnya.


Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan, Akan Menular ke Tempat Lain

Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (THN AMIN) tengah mengumpulkan data dan fakta terkait dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sejalan dengan hal itu, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, kata dia, Pilpres harus berjalan jujur.

"Jadi saya ingin ajak seluruh rakyat Indonesia apapun pilihan Pilpres saudara boleh pilih nomor 1, nomor 2, nomer 3, tapi harus sama-sama memilih Pilpres jujur. Apa pun pilihannya. Mau 1, 2, 3 harus sama-sama kita pilih yang jujur," kata Anies di Posko THN AMIN di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).


Menilai Kejujuran

Pasalnya, Anies menilai kejujuran akan menghasilkan kekuatan moral yang kuat. Oleh sebab itu, menurutnya keberhasilan yang tidak ditopang kejujuran akan menghasilkan cacat moral yang berdampak besar.

"Pelanggaran-pelanggaran ini bisa terjadi di bidang-bidang lain. Kalau pelanggaran di bidang Pemilu dibiarkan sebentar lagi akan terjadi di tempat lain, di kompetisi bisnis kita akan temukan ketidakjujuran, praktek perubahan kebijakan kita alami ketidakjujuran. Jadi penularan akan terjadi bila peristiwa di sini dibiarkan," ucap Anies.

Lebih lanjut, Anies menyebut data dan fakta kecurangan yang tengah digodok THN AMIN akan diumumkan setelah semua bukti rampung. THN AMIN, kata dia juga sedang mempersiapkan langkah berikutnya atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

"Tapi saya ingin sampaikan kami tidak gegabah, kami tidak akan menyampaikan informasi sekadar memberikan kontroversi karena kami ingin menghadirkan Pemilu, Pilpres yang berkualitas yang penuh dengan nilai kejujuran," tutur Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya