Liputan6.com, Jakarta - Laju kenaikan harga beras di pasaran masih terjadi hingga pekan keempat Februari 2024. Di tingkat eceran, kenaikan harga meliputi beras premium hingga beras medium.
Tak mengherankan, bila kemudian konsumen terutama masyarakat di sebagian daerah di Tanah Air, mulai mengeluhkan meroketnya harga beras. Terlebih, bahan pokok utama itu dijual di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET beras.
Advertisement
Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan mendalami persoalan harga beras premium yang langka dan mahal di ritel modern. Terutama, usai Pemilu 2024.
Mendag menyebut alasan beras premium di ritel modern mengalami kenaikan. Sebab, harga beras premium yang dijual produsen ke ritel modern sudah mahal, sehingga ada sebagian ritel modern yang tetap dan tidak membeli beras dari produsen tersebut.
Di sisi lain, penyebab lain harga beras premium secara nasional mengalami kenaikan juga dipengaruhi dampak El Nino. "Tentu juga, karena El Nino kan panen kita mundur dan supply (pasokan) kita berkurang," ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Senin 19 Februari 2024.
Masyarakat yang biasa membeli beras premium disarankan beralih ke beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. "Jadi, saya berharap masyarakat beralih ke SPHP, karena kalau premium barangnya lagi naik dan barangnya juga tidak sesuai dengan yang diperlukan," Mendag menambahkan.
Bagaimana pergerakan harga beras premium maupun medium dalam berapa hari terakhir di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional? Bagaimana pula ragam tanggapan seputar gonjang-ganjing harga beras di pasaran? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Baca Juga
Infografis Pergerakan Harga Beras 15-22 Februari 2024 Versi Bapanas
Advertisement
