Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat pertumbuhan baik pendapatan dan laba bersih sepanjang 2023. Laba bersih perseroan naik 38,88 persen dan pendapatan tumbuh 0,37 persen pada 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (23/2/2024), PT Astra Otoparts Tbk meraih pendapatan Rp 18,64 triliun pada 2023. Pendapatan Perseroan naik 0,37 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,57 triliun.
Advertisement
Beban pokok pendapatan turun 2,01 persen menjadi Rp 15,57 triliun hingga 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 15,89 triliun. Dengan demikian, laba bruto naik 14,48 persen menjadi Rp 3,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,68 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan 7,07 persen dari Rp 893,73 miliar pada 2022 menjadi Rp 956,24 miliar pada 2023. Selain itu, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 950,24 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 852,28 miliar.
PT Astra Otoparts Tbk mencatat laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama bertambah menjadi Rp 948,15 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 696,89 miliar. Penghasilan keuangan naik menjadi Rp 155,28 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 81,05 miliar.
Dengan demikian, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 38,88 persen menjadi Rp 1,84 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,32 triliun. Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencatat kenaikan laba per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 382 pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 275.
Aset Perseroan
Total ekuitas Perseroan naik 11,40 persen menjadi Rp 14,53 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 13,05 triliun. Liabilitas turun 7,24 persen menjadi Rp 5,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,46 triliun.
Aset Perseroan naik 5,89 persen menjadi Rp 19,61 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,52 triliun. PT Astra Otoparts Tbk kantongi kas dan setara kas Rp 2,74 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,07 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Februari 2024, saham AUTO merosot 1,69 persen ke posisi Rp 2.320 per saham. Saham AUTO dibuka stagnan di posisi Rp 2.360 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 2.370 dan terendah Rp 2.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.984 kali dengan volume perdagangan 35.560 saham. Nilai transaksi Rp 8,2 miliar.
Advertisement
Perkuat Penjualan Ekspor, Astra Otoparts Perluas Pasar Asia
Sebelumnya diberitakan, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berkomitmen untuk terus menggenjot ekspor ke negara-negara baru. Ini mengingat, Perseroan sempat mengalami penurunan penjualan ekspor hingga kuartal III 2023.
Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan menuturkan, penurunan penjualan ekspor ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, kondisi perekonomian beberapa negara tujuan ekspor masih belum pulih dari pandemi Covid-19.
Selain itu, beberapa negara lainnya menghadapi inflasi dan suku bunga tinggi. Tidak hanya itu, nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor ada yang mengalami pelemahan dihadapan dolar AS (USD).
“Beberapa negara inflasi dan suku bunga tinggi, dan pelemahan nilai tukar mereka terhadap dolar,” kata dia dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).
Ia melanjutkan, saat ini ada tren perubahan di beberapa negara untuk melihat peluang di kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Hal itu pun menimbulkan persaingan yang ketat bagi Perseroan.
“Kami terus cari negara-negara ekspor, khususnya di Asia yang masih prospek besar dan pangsa pasar kita di Asia besar,” imbuhnya.
Adapun ekspor yang dilakukan Astra Otoparts telah menjangkau lebih dari 50 negara. Bila dirinci, kawasan Asia mencakup 54,9 persen, Timur Tengah sebesar 25,7 persen, Afrika sebesar 10,6 persen, Amerika Selatan sebesar 5,1 persen dan Eropa sebesar 3,7 persen.
Asal tahu saja, sampai kuartal III 2023, AUTO meraih kinerja yang cukup meyakinkan. Pendapatan AUTO tumbuh 4,4 persen year on year (YoY) menjadi Rp 14,08 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih AUTO melesat 57,7 persen YoY menjadi Rp 1,31 triliun.
Jurus Astra Otoparts Hadapi Tahun Politik
Astra Otoparts mengklaim sudah mengantisipasi berbagai risiko bisnis komponen dan suku cadang kendaraan bermotor ketika Indonesia memasuki tahun politik.
Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menuturkan, pendapatan AUTO datang dari bisnis komponen dan suku cadang baik untuk Original Equipment Manufacturer (OEM) maupun Original Equipment Services (OES). Kinerja bisnis AUTO pun dipengaruhi oleh dinamika permintaan kendaraan bermotor.
Berdasarkan data yang diterima Manajemen AUTO, terlihat ada sedikit penurunan permintaan kendaraan pada kuartal IV 2023.
“Mungkin ini karena adanya sikap wait and see konsumen terkait tahun politik dan lain-lain,” kata Hamdhani dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).
Terlepas dari itu, pihak AUTO sudah melakukan mitigasi terhadap risiko-risiko yang muncul saat tahun politik. Salah satu upaya yang gencar dilakukan AUTO adalah meningkatkan pendapatan dari segmen aftermarket.
“Sebab, pasar aftermarket relatif tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal,” kata dia.
AUTO juga berusaha menyeimbangkan porsi penjualan komponen untuk sepeda motor dengan mobil. Menurut ia, tahun ini penjualan kendaraan roda empat meningkat signifikan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh AUTO untuk menjual komponen atau suku cadang sepeda motor.
“Peningkatan penjualan sepeda motor dapat mengkompensasi penurunan yang terjadi pada segmen mobil,” imbuhnya.
Beberapa upaya tadi diharapkan dapat membantu AUTO untuk mengatasi risiko-risiko bisnis pada sisa tahun ini maupun tahun mendatang.
Advertisement