Liputan6.com, Jakarta - Cerita tentang Taylor Swift terus bergulir seiring tur konser dunianya yang terus berjalan. Setelah berhasil mencetak rekor lewat konser tiga harinya yang berlangsung di Melbourne Cricket Ground, pemenang Grammy 14 kali itu kini sudah berpindah ke Sydney untuk menunaikan kewajibannya tampil di pertunjukan empat hari yang berlangsung di Accor Stadium, pekan ini.
Swift terbang menaiki jet pribadinya sambil mengenakan topi pemenang final Super Bowl 2024, Kansas City Chief, klub yang digawangi kekasihnya, Travis Kelce. Ia tiba di Sydney pada Senin tengah hari, 19 Februari 2024, tepat sebelum badai petir datang dan menyambar ibu kota negara bagian New South Wales (NSW) tersebut.
Advertisement
Mengutip Page Six, Kamis, 22 Februari 2024, pelantun lagu Cruel Summer itu diyakini menginap di penthouse mewah hotel bintang lima Crown Towers Sydney selama perhentian terakhir The Eras Tour-nya di Australia. Hotel itu berdiri dengan megah di kawasan Barangaroo.
Hotel tersebut telah menjadi sorotan sejak pembukaannya. Dengan ketinggian lebih dari 270 meter, menara ini membanggakan sebagai gedung tertinggi kedua di Sydney, setelah Menara Sydney.
Keindahan Crown Sydney tidak hanya terletak pada ketinggiannya, tetapi juga pada desainnya yang menakjubkan dan fasilitasnya yang mewah. Presidential Villa menjadi tipe kamar termahal hotel tersebut dengan harga sewanya ditawarkan 38 ribu dolar Australia atau Rp389,3 juta per malam.
Berada di lantai 88 hotel tersebut, penthouse seluas 800 meter persegi itu didesain modern dengan jendela tinggi hingga ke langit-langit dan memiliki teras terbuka serta kolam renang pribadi. Mengutip laman resmi Crown Hotels, kamar itu terdiri dari dua lantai dengan lantai pertama merupakan area servis sedangkan lantai kedua adalah kamar tidur utama.
Fasilitas Mewah yang Tersedia
Kamar tidur utama dilengkapi kamar mandi yang luas lengkap dengan bathup spa marmer dan shower uap. Terdapat pula ruang kebugaran lengkap dengan sauna inframerah. Tersedia pula ruang pijat, teras terbuka, hingga kolam renang pribadi yang berpemanas.
Hotel ini akan sangat disukai oleh Swift karena dikatakan dia juga merupakan penggemar hotel mewah Crown. Terbukti, ia juga menginap di hotel mewah di Melbourne pada minggu lalu.
Konser The Eras Tour Melbourne di Australia yang berlangsung selama tiga hari itu berakhir manis. Taylor Swift menyebutnya sebagai pertunjukan terbesar yang pernah ia lakukan sepanjang tur tersebut.
"Melbourne, apa yang harus saya katakan pada kalian setelah lebih dari 288 ribu dari kalian datang dan berdansa bersama kami dalam tiga malam terakhir ??!" tulis Taylor Swift di unggahan sederet foto konsernya hasil jepretan fotografer Australia, Graham Denholm, Senin, 19 Februari 2024.
The Eras Tour menggambarkan perjalanan semua era musik Taylor Swift. Tur itu menjadi tur terbesar Taylor Swift dengan 151 pertunjukan di lima benua dunia. Dengan banyaknya penggemar Taylor Swift yang tersebar di seluruh penjuru dunia, tidak menutup kemungkinan tur ini akan menjadi tur yang meraih pendapatan tertinggi.
Advertisement
Travis Kelce Susul Taylor Swift
Dalam turnya di Sydney, Taylor Swift juga mendapatkan dukungan dari pacarnya. Dilansir dari PEOPLE, Travis Kelce menyusul Taylor Swift ke Sydney. Perjalanan Kelce ke Sydney dilakukan setelah dia setelah dia dan klubnya memenangkan Super Bowl ketiga mereka dalam lima tahun di Sin City.
Pesawat lepas landas dari Bandara Van Nuys di California pada Selasa, 20 Februari 2024, pukul 21.15, waktu setempat. Pesawat itu sempat transit di Bandara Internasional Daniel K. Inouye di Honolulu sebelum mencapai tujuan akhirnya di Sydney.
Meskipun tidak jelas apakah Kelce akan memperpanjang perjalanan internasionalnya hingga minggu depan, ketika Swift mengikuti Eras Tour ke Singapura, ayahnya, Ed Kelce, baru-baru ini mengatakan kepada The Sydney Morning Herald bahwa dia sangat ingin melihat Sydney dan Singapura.
"Begini, kami berbicara setelah Super Bowl, dan saya bertanya kepadanya, apakah Anda akan berangkat ke Sydney, dan dia tampak tertarik," kata Ed dalam sebuah wawancara. "Dia bilang dia sangat ingin melihat Sydney dan Singapura, tapi dia tidak yakin karena dia punya komitmen. Dia menghadiri acara golf amal selebriti hari ini, yang menurut saya diadakan di Las Vegas," sambungnya.
Konser Taylor Swift Dibutuhkan Indonesia
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan ‘Swiftonomics’ untuk mendongkrak sektor pariwisata. ‘Swiftonomics’ adalah istilah yang dibuat mengacu pada efek ekonomi yang dihasilkan lewat konser Taylor Swift.
Di Asia Tenggara, hanya Singapura yang kebagian jatah konser dunia The Eras Tour selama enam hari. Sebelumnya, negeri singa juga mendapat jatah menggelar konser band asal Inggris, Coldplay, selama hampir seminggu. Sedangkan, Indonesia hanya mendapat jatah sehari saja.
Mengutip dari laman Bloomberg, kemarin, Sandi menyebut bahwa pemerintah telah menganggarkan dana pariwisata sebesar 64 juta dolar AS atau setara Rp1 triliun untuk mendorong penyelenggaraan acara semacam itu. "Kita membutuhkan apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah Singapura dan Australia, yaitu mendatangkan Taylor Swift," kata Sandiaga dalam wawancara dengan Bloomberg TV.
Ia menyambung, Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara pun berencana untuk memberlakukan lebih banyak aturan bebas visa, sambil menyederhanakan izin untuk mempermudah penyelenggaraan acara.
"Saya sangat optimistis dengan beberapa transformasi yang kita lakukan di bidang pariwisata, kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik di tahun mendatang," kata Sandi lagi.
Advertisement