Resesi Inggris Diyakini Tak Parah, Ekonomi Bisa Segera Pulih?

Menurut Bank of England, Inggris mengalami resesi yang sangat kecil dibandingkan krisis sebelumnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Feb 2024, 13:45 WIB
Ilustrasi resesi, ekonomi. Menurut Bank of England, Inggris mengalami resesi yang sangat kecil dibandingkan krisis sebelumnya. (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Bank of England buka suara terkait perekonomian Inggris yang dilanda resesi pada kuartal terakhir 2023. Seperti diketahui, Inggris mengalami resesi setelah kontraksi ekonomi 0,3 persen di kuartal keempat 2023.

Mengutip The Guardian, Jumat (23/2/2024) Gubernur Bank of England, Andrew Bailey mengatakan bahwa Inggris segera melihat tanda-tanda pemulihan dari resesi ringan, dan akan menerima dorongan ketika suku bunga mulai diturunkan akhir tahun ini.

Bailey pun memastikan penurunan suku bunga BoE akan segera terjadi.

"Tidak perlu inflasi kembali ke target sebelum kita menurunkan suku bunga," kata Bailey, menyusul tekanan dari anggota komite keuangan Konservatif untuk menanggapi berita bahwa Inggris jatuh ke dalam resesi pada paruh kedua tahun 2023.

 

“Perekonomian tampaknya berada pada tingkat lapangan kerja penuh dan itu adalah cerita yang sangat bagus,” sebutnya.

Menurut Bailey, Inggris mengalami resesi yang sangat kecil dibandingkan krisis sebelumnya.

Kontraksi Ekonomi Inggris

Dijelaskan, kontraksi pada ekonomi Inggris selama dua kuartal 2023 lalu hanya menambah penurunan PDB sebesar 0,5 persen.

"Jika Anda melihat resesi yang terjadi pada tahun 1970an, ini adalah resesi yang paling kecil," jelasnya.

Kisaran resesi sebelumnya adalah kontraksi ekonomi antara 2,5 persen dan 22 persen selama dua kuartal, tambahnya.

Meski tingkat inflasi tahunan Inggris masih berada di angka 4 persen, Bailey memperkirakan inflasi akan kembali ke target 2 persen untuk sementara waktu dalam beberapa bulan ke depan sebelum naik menjadi 2,75 persen pada akhir 2024.


Goldman Sachs Proyeksi BoE Turunkan Suku Bunga di Bulan Juni

Ilustrasi merencanakan keuangan. (Shutterstock/Thapana_Studio)

Pada hari Selasa (20/2), Goldman Sachs memperkirakan penurunan suku bunga pertama Inggris akan dilakukan pada bulan Juni mendatang.

Sebelumnya mereka memperkirakan penurunan akan terjadi pada bulan Mei.

Menanggapi proyeksi tersebut, Bailey mengatakan: "Saya merasa nyaman dengan profil suku bunga yang mengalami pemotongan. Yang tidak saya maksudkan adalah berapa banyak dan kapan pemotongannya akan dilakukan."

"Kami belum sampai di sana," katanya.


Respon Bank Dunia

Ilustrasi Grafik Resesi Credit: pexels.com/Burka

Senada, Ben Broadbent, salah satu wakil gubernur Bank Dunia, mendukung pandangan Bailey bahwa penurunan suku bunga Inggris mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

Dalam laporan tahunan kepada komite Departemen Keuangan, Broadbent mengatakan perkiraan Bank Dunia tidak mengesampingkan pelonggaran kebijakan pada tahun 2024.

"Dalam pandangan saya, itulah arah pergerakan suku bunga Bank yang lebih mungkin terjadi. Bahkan jika hal tersebut terbukti benar, waktu penyesuaian hanya bergantung pada perkembangan data ekonomi yang sebenarnya," bebernya.

Infografis Jepang dan Inggris Tergelincir ke Jurang Resesi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya