Liputan6.com, Jakarta - Tiap muslim mendamba surga. Surga adalah ganjaran untuk orang bertaqwa dan senantiasa melakukan yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya.
Di dalam surga, segala kenikmatan akan diberikan. Surga adalah rahmat Allah untuk hambanya yang beriman.
Tentu seseorang tak bisa begitu saja masuk surga. Ada berbagai syarat sehingga seseorang dinyatakan layak masuk surga.
Terkait itu, tiket menuju surga dalam konteks Islam merujuk pada usaha dan amal perbuatan yang dilakukan oleh seorang muslim untuk mencapai tempat surga setelah kehidupan di dunia.
Tiket menuju surga dapat diibaratkan sebagai amalan-amalan kebaikan, ketaatan kepada Allah, serta pengendalian diri untuk menghindari perbuatan dosa.
Dengan menjalankan amalan-amalan baik, berusaha untuk menjadi hamba yang taat, dan menjaga tawakal kepada Allah, seorang muslim berharap bahwa usahanya tersebut akan menjadi tiket menuju surga pada akhirnya.
Baca Juga
Advertisement
Namun ternyata ada tiket surga yang sangat dekat dengan kita dan mudah dilakukan. Kata kuncinya adalah berbakti kepada orang tua.
Simak Video Pilihan Ini:
Tiket Temurah Masuk Surga
Sementara mengutip suaraislam.id, ada satu amalan yang sangat dianjurkan bahkan diwajibkan dalam Islam. Jika kita laksanakan amalan itu akan dijamin masuk ke ‘Jannah’ atau surganya Allah SWT.
Amalan itu tidak lain adalah 'birrul walidain' yakni berbakti kepada kedua orang tua.
Itulah ‘tiket termurah’ yang harus dipersiapkan oleh setiap insan yang ingin masuk ke surga. Dengan tiket itulah, Allah SWT akan ridha kepada kita.
“Ridha Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR. Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Tarmidzi dan Hakim).
Birrul waalidain ini adalah amalan yang tidak sekadar memenuhi norma kesopanan dan tata krama terhadap orang tua, tapi merupakan kewajiban yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Advertisement
Amal yang Paling Dicintai Allah
Allah SWT berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (QS. An Nisa: 36).
Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh Abdullah bin Mas’ud RA terkait amal yang paling disukai Allah, salah satunya adalah birrul walidain
أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إلى اللَّهِ؟ قالَ: الصَّلاةُ علَى وقْتِها، قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: ثُمَّ برُّ الوالِدَيْنِ قالَ: ثُمَّ أيٌّ؟ قالَ: الجِهادُ في سَبيلِ اللَّهِ قالَ: حدَّثَني بهِنَّ، ولَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزادَنِي
Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul