Turunkan Harga, Bulog Guyur Beras SPHP ke Pedagang Bogor

Beras SPHP milik Bulog dipasarkan melalui berbagai saluran distribusi, baik lewat distributor, pedagang pasar tradisional, pengecer dan lain lain.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 23 Feb 2024, 16:30 WIB
Perum Bulog Kantor Wilayah Bogor, memasok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar tradisional di wilayah Bogor. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras di pasar terus melambung hingga berdampak pada pembeli dan penjual. Bahkan kenaikan harga jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi menjelang hingga selama bulan Ramadan, Perum Bulog Kantor Wilayah Bogor, memasok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar tradisional di wilayah Bogor.

Kepala Cabang Bulog Dramaga Bogor Yanto Nurdiyanto mengatakan suplai beras SPHP sebanyak 1300 ton diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan harga beras di pasaran.

 

"Pasokan beras SPHP ini untuk menekan harga yang terus naik dan agar stok beras di bulan puasa aman," ujar Yanto, Jumat (23/2/2024).

 

Yanto menambahkan, beras SPHP dipasarkan melalui berbagai saluran distribusi, baik lewat distributor, pedagang pasar tradisional, pengecer dan lain lain.

Ia menyebutkan bahwa beras SPHP dikemas dalam ukuran 5 kilogram per pak dan dijual dengan harga Rp9.900 per kilogram dari gudang Bulog. Sedangkan di pasaran harganya ditetapkan bervariasi dengan batasan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram karena adanya biaya transportasi yang berbeda di masing-masing daerah.

"Harga jual beras SPHP di tingkat pedagang pasar harus sesuai HET," ucapnya.

Pasokan Juga Turun

Harga beras mengalami kenaikan merata di pasar tradisional di Bogor sebelum sejak satu bulan lalu. Di tengah kenaikan harga, pasokan beras ke pedagang juga menurun dari kondisi sebelumnya.

"Harga beras makin tinggi. Kenaikan sejak sebulan lalu, makin parah pas mau pemilu sampai hari ini," ujar Pedagang beras di Pasar Bogor, Didi Su'udi.

Para pedagang berharap adanya pasokan beras dari Bulog bisa membuat harga stabil dan penjual maupun masyarakat tidak resah.

"Sekarang sudah dipasok. Mudah-mudahan harga beras turun karena harganya sudah ditentukan," ucap Almadiana, pedagang beras di Pasar Ciampea. 


Beras Tak Langka, Ternyata Melimpah di Pasar Tradisional

Perum Bulog Kantor Wilayah Bogor, memasok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar tradisional di wilayah Bogor. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membantah terkait isu yang beredar yang menyebutkan beras langka di ritel modern dan di pasar tradisional.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, menegaskan, sebenarnya tidak terjadi kelangkaan beras. Menurutnya, beras masih tersedia banyak di pasar tradisional.

Namun memang di ritel modern beras jenis premium sudah tidak banyak dijual, karena harga ditingkat produsennya mahal sehingga pihak ritel tidak berani untuk menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Apakah terjadi kelangkaan? sebenarnya tidak terjadi kelangkaannya untuk di ritel modern itu menerapkan sangat patuh pada HET. Jadi, ritel modern itu dari pasokannya sudah mendapatkan harga yang melebihi HET, sehingga mereka tidak berani menjual," kata Ketut Astawa kepada Liputan6.com, Jumat (23/2/2024).

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditindaklanjuti oleh Kepala Badan Pangan, maka ritel modern dalam dua minggu terakhir ini sudah di distribusikan Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dan akan dipercepat.

 


Ada Masalah Distribusi

Pedagang memeriksa kondisi beras di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bapanas pun mengaku ada sedikit masalah yang berkaitan dalam distribusi beras SPHP di lapangan, misalnya terkait kemasan dan lainnya. Namun, pihak Bulog sudah menyelesaikan permasalah tersebut untuk mempercepat distribusinya.

"Apakah ada kendala? Ya tentu ada masalah sedikit-sedikit terkait kemasan dan sebagainya. Namun Bulog sudah mengambil langkah-langkah untuk perkuatan dan percepatan distribusi. Sehingga dalam minggu-minggu ini akan terjadi penguatan distribusi ke ritel modern yang diberikan yaitu berupa beras SPHP," ujarnya.

Selain ke ritel modern, Pemerintah juga menyalurkan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Tujuannya agar kebutuhan beras bagi masyarakat dapat terpenuhi.

"Kita juga melakukan SPHP di pasar-pasar tradisional. Kalau di lapangan di pasar tradisional beras itu banyak tidak ada kurang beras," pungkasnya.  

Infografis Harga Beras Naik hingga Beli Beras Dibatasi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya