Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Jumat (23/2/2024). IHSG tertekan. Sektor saham keuangan atau finansial membukukan penurunan terbesar pada perdagangan hari ini.
Dikutip dari data RTI, IHSG turun 0,61 persen ke posisi 7.295,09.Indeks saham LQ45 anjlok 0,83 persen ke posisi 994,15. Sebagian besar indeks saham acuan parkir di zona merah.
Advertisement
Pada perdagangan saham Jumat ini, IHSG berada di level tertinggi 7.342,58 dan terendah 7.262,10. Sebanyak 293 saham melemah dan 235 saham menguat. Di luar itu, 236 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.199.113 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,7 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) terbakar. Pelemahan tertinggi dibukukan oleh sektor saham keuangan yang turun 0,94 persen dan disusul sektor saham transportasi yang turun 0,54 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 0.53 persen, sektor saham teknologi menguat 0,38 persen, sektor saham kesehatan naik 0,16 persen, dan sektor saham siklikal menanjak 0,12 persen.
Saham saham yang menghijau pada perdagangan kali ini adalah RELI yang naik 24,43 persen dan disusul oleh saham SMGA yang menguat 18,82 persen. Kemudian saham DADA yang melaju 16,67 persen.
Sedangkan saham yang mendorong IHSG ke zona merah antara lain adalah HADE yang turun 25 persen. Kemudian saham TBMS yang melemah 12,38 persen dan disusul saham TFAS yang turun 12,36 persen.
Pembukaan Perdagangan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi bergerak melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan dan global.
IHSG dibuka melemah 13,11 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.326,53. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,86 poin atau 0,29 persen ke posisi 999,64.
“IHSG hari ini (23/02) diprediksi bergerak mixed (variatif) dan menguat dalam range 7.320 sampai 7.370,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dikutip dari Antara, Jumat (23/2/2024).
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2024 tumbuh 11,83 persen year on year (yoy), yang mana akselerasi penyaluran kredit terjadi pada seluruh jenis penggunaan seperti kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), dan kredit konsumsi (KK).
Sejalan dengan itu, pembiayaan syariah pada Januari 2024 juga tumbuh 15,67 persen (yoy) dan kredit UMKM melesat 8,97 persen (yoy), dimana secara keseluruhan, BI menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2024 sebesar 10-12 persen (yoy).
Advertisement