Liputan6.com, Kintamani - PT Asuransi Kredit Nasional (Askrindo) mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program pemerintah dalam pengembangan UMKM melalui program pemberdayaan petani kopi Bali.
Program ini juga berkolaborasi dengan sesama BUMN, khususnya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas petani kopi.
Advertisement
Sekretaris Perusahaan Askrindo, Cahyo Hari Purwanto, mengatakan perusahaan konsisten dalam pemberdayaan UMKM secara nasional melalui program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) TJSL dan Askrindo fokus terhadap proses pengembangan kualitas dan kuantitas pengolahan kopi Kintamani dari hulu ke hilir.
"Program ini membantu para petani Kopi Arabica Kintamani 'Langit Bali' dapat bersaing di pasar domestik dan mancanegara, sehingga para petani dapat menghasilkan nilai tambah," ucap Cahyo di Kintamani, Bali, Kamis (22/2/2024).
Bantuan yang diberikan sejumlah Rp200 juta, berupa sarana produksi dan pembinaan terhadap para petani Kopi Arabica Kitamani 'Langit Bali'. “Bantuan ini kami berikan dalam bentuk mesin roasting, mesin huller dan mesin sortasi,” sambungnya.
Selain Kopi Arabika Langit Bali, Askrindo juga telah membantu para mitra binaannya melakukan pemasaran hingga keluar negeri seperti Norwegia dan Turki.
Perlu dukungan banyak pihak
Sementara itu, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PNM Razaq Manan Ahmad mengungkapkan bahwa semangat BUMN untuk mendorong para petani kopi memerlukan dukungan dari banyak pihak.
"Kami mengapresiasi langkah dan aksi Askrindo yang memberikan penjaminan sekaligus menyalurkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada para petani kopi setempat," tutur Rajaq.
Advertisement
Kopi Kintamani Memiliki Cita Rasa dan Aroma yang Khas
Di kesempatan yang sama, Ketua kelompok petani Kopi Arabika Langit Bali, Wayan Sukadana Yasa mengatakan, kopi Kintamani ini memiliki cita rasa serta aroma yang cenderung citrusy yang segar ditambah hint chocolaty, karamel atau brown sugar.
"Kopi Kintamani ini juga tidak memiliki cita rasa atau aroma spicy atau rempah-rempah khas jenis kopi di Indonesia lainnya. Hal ini berkat proses penanamannya yang unik. Sedangkan untuk body-nya cenderung medium dan tidak terlalu terasa pahit dengan rasa asam seperti jeruk," jelas Wayan.
Menurutnya, hal inilah yang membuat kopi Kintamani disukai. Selain itu, kopi yang sudah menjadi komoditi ekspor ini juga memiliki kadar kafein yang tidak terlalu tinggi.