Survei LPI: Gen Z dan Milenial Condong PDIP Jadi Oposisi

Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) kembali meluncurkan survei nasionalnya dengan tema, Persepsi Gen Z dan Milenial Terhadap Peluang Rekonsiliasi Politik PDIP-Gerindra.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 20 Mar 2024, 04:52 WIB
Wakil Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Ali Ramadan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) kembali meluncurkan survei nasionalnya dengan tema, Persepsi Gen Z dan Milenial Terhadap Peluang Rekonsiliasi Politik PDIP-Gerindra.

Wakil Direktur LPI, Ali Ramadan menjelaskan, ceruk responden Gen Z dan Milenial diambil sebab mereka memiliki cara pandang yang kritis dan melek digital sepanjang Pemilu 2024.

“Untuk masa pemerintahan 2024-2029 atau pihak yang kalah harus mengambil peran sebagai oposisi, ragam padangan itulah yang terangkum dalam survei kali ini. LPI secara khusus mengambil kluster responden dari GEN Z oleh sebab karakteristiknya yang independen, kritis dan digital native,” kata Ali saat jumpa pers hasil surveinya di Plaza Semanggi Jakarta, seperti dikutip Selasa (19/3/2024).

Ali mengungkap, hasil dari survei tersebut adalah mayoritas responden menyatakan keinginan PDIP berada di jalur opisisi. Mereka tidak setuju jika PDIP dirangkul kelompok pemenang Pilpres 2024.

“Jadi didapati sebanyak 48.8% responden tidak menyetujui rekonsiliasi PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra. Sementara yang menjawab setuju sebanyak 17.2% responden,” jelas Ali.

Ali menambahkan, saat ditanya lebih lanjut soal apa yang menjadi alasan responden tidak setuju soal rekonsiliasi PDIP dan Gerindra, jawabannya, sebanyak 44.3% dari mereka mengatakan agar bisa mengurangi instabilitas politik di parlemen yang berdampak terhadap kondusivitas jalannya pemerintahan di masa 2024-2029.

“Disusul 21.2% responden yang menjawab bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra sama-sama partai besar yang berpengaruh,” ungkap Ali.

Ali menambahkan, alasan berikutnya dari responden adalah 66.2% dari mereka berharap agar PDIP tidak bergabung di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran dan mengambil peran sebagai oposisi politik di parlemen atau kekuatan penyeimbang.

“Lalu sebanyak 17.1% responden menyebutkan bahwa bila PDIP dan Gerindra berkoalisi kembali, hanya untuk kepentingan segilintir elite politiknya,” Ali menandasi.


Metodologi Survei

Sebagai informasi, survei nasional LPI ini mulai 12 Maret 2024 dan berakhir pada 18 Maret 2024. Survei ini bermaksud untuk memotret Persepsi Gen Z dan Millenial Terhadap Peluang Rekonsiliasi Politik PDIP - Partai Gerindra.

Diketahui, responden yang menjadi sampel dalam survei ini adalah Warga Negara Indonesia yang berumur 17 tahun sampai 26 tahun untuk Gen Z serta berumur 27 tahun sampai 42 tahun untuk Millenial dan pada hari pemungutan suara atau pada tanggal 14 Februari 2024 sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah menikah, atau sudah pernah menikah sehingga mempunyai hak memilih serta secara sadar dan aktif mengikuti kinerja penyelenggara pemilu dan dinamika politik yang terjadi di Indonesia.

Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah Stratified Multistage Random Sampling dimana subjek yang diambil oleh peneliti sebagai sampel adalah populasi penelitian yang besar berasal dari 18 Provinsi di Indonesia dan memiliki tingkatan generasi yang berbeda antara gen Z serta Millenial.

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 1300 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar ±2.97 pada tingkat kepercayaan 95%.

infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya