Liputan6.com, Sukoharjo - Untuk memenuhi kebutuhan hunian untuk warganya, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) memberikan program rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Untuk diketahui dalam kurun waktu 2021 hingga 2023 lalu Pemprov Jateng sudah membangun skitar 1.749.336 unit rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko saat menghadiri Rakernas V Apernas.
"Rumah yang kita bantu dari kategori perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan baru, dan RTLH (rumah kondisinya tidak memenuhi syarat). Syarat dapat bantuan rumah mereka harus termasuk kategori miskin dan daftar penerima," kata Arief kepada Liputan6.com, Sabtu (24/2/2024).
Baca Juga
Advertisement
Arief menjelaskan, jenis bantuan dibagi menjadi beberapa program meningkatkan akses masyarakat mndapatkan tempat tinggal yang layak huni. Ia menyebut Pemprov Jateng memiliki program di antaranya 'Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng melalui aplikasi Simperum'.
"Proram ini sejak tahun 2021-2023 sudah membangun 1.749.336 unit rumah layak huni menjadi rumah layak huni, Program kedua 'Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng-Tuku Lemah Oleh Lemah' sejak 2020-2023 sudah membangun 1.792 unit rumah untuk warga miskin," ujar dia.
Simak Video Pilihan Ini:
Program untuk Masyarakat Miskin
Arief mengaku Pemprov Jateng memberikan stimulan bantuan senilai Rp18 juta ditambah Rp2 juta padat karya dengan total Rp20 juta, ia menyebut pada tahun 2024 ini pihaknya menganggarkan Rp40 juta bantuan untuk stimulan rumah miskin.
Sementara untuk yang rumah yang terkena bencana mendapatkan Rp50 juta, pemerintah juga memiliki punya program 2 lantai di kawasan pemukiman, untuk lahan terbatas.
"Kita berikan berupa material bangunan 50 juta, dan kita sudah lakukan di Brebes dan Solo. Sementara untuk contoh rumah 2 lantai itu ada di Brebes di pedesaan untuk menghindari pemanfaatan lahan pertanian," kata dia.
Di sisi lain, wilayah Surakarta pihaknya sudah melakukan program untuk penanganan kawasan kumuh perkotaan lahan terbatas untuk 2 lantai. Di mana secara keseluruhan program 'Tuku Lemah Oleh Lemah' itu sejak 2021 sudah membangun ribuan unit rumah sampai 2023.
"Untuk target tahun ini kita akan bangun sekitar 600 rumah di wilayah Jawa tengah," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, ia yang hadir dalam ranggak HUT dan Rakernas Apernas (Asosisasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional mengaku selama ini pemerintah sudah melakukan kerjasama dengan Apernas. Menurut dia, Apernas bisa menyediakan rumah bersubsidi lebih banyak dari yang diprogramkan oleh pemerintah.
"Apernas adalah assosiasi pengembang yang menurut kami fokus pada penyediaan rumah sederhana yang bersubsidi. Kerjasama yang kita lakukan adalah menyediakan rumah di Jateng terutama rumah subsidi lebih terjangkau," ucapnya.
Advertisement
Kerja Sama Pemerintah dengan Apernas
Dirinya menambahkan, program kerjasama yang sudah dilakukan dengan Apernas tersebut lebih mudah diakses oleh masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.
"Apernas menyediakan banyak rumah subsidi, sedangkan pemerintah tidak bisa membangun. Contoh pemerintah hanya bisa membangun 1792 unit tapi Apernas bisa membangun lebih dari itu. Apernas ini akan kita dorong terus menjadi pattner kami," ungkap Arief.
Dirinya berharap, pemerintah khususnya Pemprov Jateng mencapai target yang diberikan oleh pemerintah pusat yag bisa diserap oleh Apernas dengan program kerjasama. Hal itu untuk mewujudkan masyarakat yang membutuhkan rumah subsidi bisa menerima manfaat dengan sebaik-baiknya.
"Kami akan memback up terkait di antaranya terkait dengan pemprov jateng sudah mngkonsolidasikan kabupaten kota. Untuk melaksanakan pembangunan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang akan mengambil rumah subsidi," pungkas dia.
Dikonfirmasi bersamaan, Ketua Umum Apernas Zulfakar mengatakan pihaknya diberikan kepercyaaan pemerintah untuk membangun 4900 rumah subsidi untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Apernas yang baru saja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 tersebut, rupanya tak hanya menyediakan rumah-rumah bersubsidi bekerjasama dengan pemerintah. Ia mengaku pihaknya juga membangun rumah komersial, rumah susun dan juga apartemen.
"Ada sekitar 4900 rumah bersubsidi yang bekerjasama dengan pemerintah dalam pemenuhan rumah bersubsidi untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin. Selain itu kita juga menyediakan rumah komersial, rusun dan apartemen," pungkas dia.