Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sepenuhnya kepada Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto apabila menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya nanti.
Hal itu disampaikan AHY merespons terkait potensi politik merangkul Prabowo yang akan mengajak partai di luar koalisi untuk bergabung ke dalam pemerintahannya, setelah resmi memenangkan Pilpres 2024.
Advertisement
“Bagi saya ketika ada niatan terjadi penggabungan atau perkuatan koalisi, tentunya sebagai presiden terpilih, Pak Prabowo merupakan pemimpin Koalisi Indonesia Maju,” kata AHY kepada awak media, Sabtu (24/2).
Terlebih, alasan AHY tidak masalah apabila ada partai luar koalisi bergabung ke pemerintahan selanjutnya. Karena, selama ini Prabowo dianggapnya pemimpin yang terbuka dan selalu mendengarkan masukan dari rekannya.
“Tetapi saya juga senang Pak Prabowo itu selalu mengajak kita untuk bertukar pikiran tidak yang mengambil sesuatu yang strategis. Beliau menyampaikan lalu bagaimana pendapatnya yang penting kita, punya ruang itu,” ungkap dia.
“Yang saya rasa kalau kita punya ruang itu saya rasa kita semua merasa terwakili pikiran juga aspirasinya. Selebihnya, kita kembalikan kepada pemimpin kita Pak Prabowo,” sambungnya.
Serahkan ke Prabowo
Karena, AHY menegaskan sikap komunikasi yang baik seperti dijalankan Prabowo dalam membangun koalisi adalah contoh yang harus dipertahankan.
“Itu yang seharusnya menjadi etika dalam membangun koalisi oleh pemimpinya. Tentu kalau dirasa ada keperluan membangun atau memperkuat koalisi sekali lagi kita serahkan ke Pak Prabowo,” imbuhnya.
Advertisement
Politik Merangkul Prabowo
Sebelumnya, Capres RI Prabowo Subianto ingin merangkul semua kekuatan di Indonesia jika memenangi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau yang diberi mandat Prabowo-Gibran, saya akan merangkul semua kekuatan di Indonesia. Tidak akan ada yang saya tinggalkan," ungkapnya.
Prabowo bersedia untuk tidak membedakan, baik pendukungnya maupun bukan, ketika terpilih menjadi presiden.
"Saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilih saya maupun yang tidak memilih saya, baik yang cinta dengan saya maupun yang membenci saya," ujarnya.
Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com