Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan, terutama di Amerika Serikat (AS) menaikkan harga untuk baya bagasi mereka belum lama ini. Selain itu, tarif bagasi yang harus dibayarkan sangat tergantung kapan penumpang mendaftarkannya.
United Airlines, American Airlines and JetBlue Airways salah beberapa operator yang menaikkan biaya bagasi tahun ini. Selain itu, biaya bagasi itu akan lebih tinggi jika koper didaftarkan check-in jika dibanding jika mendaftarkan secara online terlebih dahulu.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Minggu (25/2/2024), maskapai memang sangat ingin agar penumpang membayar lebih awal biaya bagasi sebelum melakukan penerbangan, sebuah pendekatan yang menurut maskapai akan memudahkan karyawan di area check-in dan mempercepat perjalanan para pelancong ke gerbang atau gate.
Awal pekan ini, American Airlines menaikkan biaya bagasi untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima tahun dan mengadopsi strategi yang sudah dimiliki United, JetBlue, dan beberapa maskapai penerbangan hemat.
Dalam pengumuman American Airlines pada Selasa kemarin, penumpang harus membayar biaya bagasi USD 35 jika mereka memesannya secara online. Namun biaya tersebut lebih mahal jika mereka memesannya di bandara yaitu sebesar USD 40.
Sebelumnya, biaya layanan bagasi American Airlines hanya sebesar USD 30 baik yang mendaftar online atau di bandara.
Ada pengecualian. Bagi konsumen yang memiliki kartu kredit maskapai atau kartu kredit reward lainnya, melakukan perjalanan di kelas bisnis, atau memiliki status frequent flyer elit umumnya dapat mendaftarkan setidaknya satu tas secara gratis pada penerbangan domestik atau internasional jarak pendek.
Mengapa Biaya Bagasi Lebih Murah Jika Daftar Online?
“Hal ini memungkinkan tim kami menghabiskan lebih banyak waktu dengan pelanggan yang memerlukan bantuan tambahan dalam perjalanan perjalanan mereka,” kata juru bicara American Airlines kepada CNBC, dikutip Senin Minggu (24/2/2024).
American Airlines minggu ini juga mengatakan pihaknya mengurangi biaya untuk tas yang sedikit kelebihan berat, yang biasanya memaksa beberapa pelancong mengeluarkan barang dari tas mereka pada menit-menit terakhir di bandara untuk memenuhi ambang batas.
Langkah biaya bagasi ini sebenarnya sudah diterapkan oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah.
“Ini memberi insentif kepada orang-orang agar tidak melakukan transaksi. Ini lebih mudah bagi mereka, dan sejujurnya, lebih mudah bagi kami,” kata CEO Frontier Airlines Barry Biffle.
Ia mengatakan, harga berbeda-beda tergantung permintaan dan faktor lainnya. Kebanyakan pelancong yang menambah bagasi membayar biayanya terlebih dahulu.
Advertisement
Mengapa Maskapai Menaikkan Biaya Bagasi?
Menurut data terbaru Departemen Perhubungan, biaya bagasi adalah penghasil yang sangat besar bagi maskapai penerbangan. Dalam sembilan bulan pertama di 2023, maskapai penerbangan AS memperoleh lebih dari USD 5,4 miliar dari biaya bagasi, naik lebih dari 25% dibandingkan periode yang sama 2019.
Maskapai penerbangan berpendapat bahwa terjadi kenaikan biaya seperti tenaga kerja dan bahan bakar, yang merupakan pengeluaran terbesar mereka. Oleh karena itu, kompensasi yang mereka lakukan adalah menaikkan biaya bagasi.
“Meskipun kami tidak menyukai kenaikan biaya, ini adalah salah satu langkah yang kami ambil untuk mengembalikan perusahaan kami ke profitabilitas dan menutupi peningkatan biaya pengangkutan tas,” kata JetBlue dalam sebuah pernyataan tentang kenaikan terbarunya.
“Dengan menyesuaikan biaya untuk layanan tambahan yang hanya digunakan oleh pelanggan tertentu, kami dapat menjaga tarif dasar tetap rendah dan memastikan layanan favorit pelanggan seperti TV di sandaran kursi dan Wi-Fi berkecepatan tinggi tetap gratis untuk semua orang.” tambah keterangan tersebut.