Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) yang menimpa Cahaya, gadis berusia 14 tahun asal Sumatera Barat (Sumbar) yang dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara menjadi perhatian publik. Polisi sampai saat ini masih menyelidiki kasus tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengakui, saat ini pihaknya masih kesulitan dalam menggali keterangan korban, karena kerap berubah saat ditanya penyidik.
Advertisement
“Keterangan korban masih berubah-ubah,” kata Gidion saat dikonfirmasi, Jumat (23/2/2024).
Oleh sebab itu, Gidion mengatakan penyidik saat ini masih menunggu hasil observasi tim yang mendampingi Cahaya di Panti Sosial Bina Insani, Cipayung, Jakarta Timur.
“Kami menunggu masa observasi dengan dinsos dan psikolog ya,” ujarnya.
Meski begitu, Gidion memastikan kasus Cahaya korban TPPO yang dibuang di pintu Tol Ancol Timur, Jakarta Utara pada Rabu (21/2/2024) sore telah dalam tahap penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti terkait.
“Masih dalam penyelidikan,” katanya singkat.
Adapun sejauh ini, dari Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) telah memberikan pendampingan kepada Cahaya dengan langsung memantau kondisinya di Panti Sosial Bina Insani, Cipayung, Jakarta Timur.
“Infonya baru dari badan penghubung Sumbar. Karena yang bersangkutan di panti dan bisa diperjelas dengan panti,” kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Utara, Rizqon Hermawan.
Polda Sumbar Turun Tangan
Selain itu, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pihaknya saat ini juga tengah menyelidiki kasus dugaan TPPO yang menimpa puluhan anak di wilayah hukumnya.
“Saat ini Satgas TPPO Polda Sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Dwi mengatakan, saat ini Polda Sumbar masih memastikan kebenaran kabar tersebut. Dia menyampaikan dalam waktu dekat akan ada tim Penyidik Polda Sumbar yang datang ke Jakarta untuk proses penyelidikan.
“Kalau benar seperti apa. Iya pasti itu (bakal ke Kakarta). (Awal informasi). Ya, dari media itu. Informasi dari masyarakat yang munculnya di media,” tuturnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement