Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadhan 2024 akan tiba kurang dua pekan lagi. Mengingat Ramadhan sudah dekat, yuk segera menyelesaikan utang puasanya bagi yang masih memiliki tunggakan qadha puasa.
Sebagaimana kita tahu, hukum melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah wajib. Puasa Ramadhan apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan akan menjadi dosa.
Namun, dalam realitanya, tidak semua umat Islam dapat melaksanakan puasa Ramadhan dalam sebulan penuh. Ada di antaranya yang tidak berpuasa penuh disebabkan karena udzur syar’i, misalnya sakit, dalam perjalanan, atau wanita yang sedang haid.
Baca Juga
Advertisement
Bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan, maka ia wajib mengqadhanya di bulan lain sebagai pengganti puasa Ramadhan. Jumlah qadha puasa Ramadhan adalah sebanyak hari yang ditinggalkan
Misalnya, jika seorang muslim tidak berpuasa tiga hari di bulan Ramadhan, maka di bulan lainnya ia wajib mengqadha puasa tersebut sebanyak tiga hari.
Terkait qadha puasa Ramadhan, apakah ada batas terakhirnya? Sampai kapan umat Islam harus menyelesaikan qadha puasa Ramadhan tahun lalu?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada dua pendapat ulama tentang hal ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dua Pendapat Ulama
Mengutip situs Kemenag Denpasar, pendapat pertama dari ulama Syafi'iyah dan Hanabilah. Menurut pendapat pengikut dua mazhab ini, batas akhir qadha puasa Ramadhan adalah hingga datang puasa Ramadhan berikutnya.
Artinya, bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan baik karena sakit, perjalanan jauh, atau uzur lainnya harus mengganti atau mengqadha sebelum berjumpa dengan Ramadhan berikutnya.
Berdasarkan pendapat ini, muslim yang punya utang puasa Ramadhan 2023 maka wajib menyelesaikannya sebelum tiba Ramadhan 2024. Jika merujuk kalender Hijriyah Kemenag RI, awal puasa Ramadhan 2024 jatuh antara tanggal 11 atau 12 Maret, maka utang puasa Ramadhan 2023 harus diselesaikan sebelum tanggal tersebut.
Pendapat kedua dari kalangan ulama Hanafiyah. Menurut pendapat ini, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadhan. Artinya, qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan atau tahun-tahun berikutnya.
Advertisement
Niat Qadha Puasa Ramadhan
Sebaiknya jangan menunda qadha puasa Ramadhan. Usahakan dilakukan sesegera mungkin.
Qadha puasa Ramadhan dapat diniatkan dari malam hari. Adapun lafal niat qadha puasa Ramadhan adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT".
Wallahu’alam.