Liputan6.com, Jakarta Perusahaan penambangan Bitcoin (BTC) Riot Platforms mencapai hasil yang mengesankan sepanjang 2023. Pada periode tersebut, perusahaan membukukan total pendapatan penambangan Bitcoin mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar USD 281 juta atau sekitar Rp 4,38 triliun (kurs Rp 15.607,70 per USD).
CEO Riot Platforms, Jason Les menjabarkan, perusahaan berhasil memproduksi 6.626 Bitcoin sepanjang 2023. Angka itu meningkat 19 persen dibandingkan dengan 5.554 Bitcoin selama 2022.
Advertisement
“Saya dengan senang hati mengumumkan hasil Riot pada tahun 2023, yang terbukti menjadi tahun tonggak sejarah dalam perkembangan berkelanjutan Riot sebagai penambang Bitcoin terkemuka yang terintegrasi secara vertikal,” ungkap Les, dikutip dari Crypto News, Minggu (25/2/2024).
Dia menambahkan, Riot telah membuat kemajuan besar di bidang-bidang strategis utama. Hal tersebut termasuk menyelesaikan perluasan Fasilitas Rockdale, yang kini memiliki kapasitas 700 megawatt.
Perusahaan juga menjalin kemitraan yang signifikan dengan MicroBT, mengamankan pasokan peralatan pertambangan generasi terbaru dengan harga tetap dan jangka panjang.
Selain itu, Riot secara aktif mengembangkan Fasilitas Corsicana, fasilitas penambangan berkapasitas 1 gigawatt yang akan mulai beroperasi pada akhir kuartal I 2024. Setelah beroperasi penuh, Corsicana akan menjadi fasilitas penambangan Bitcoin khusus terbesar di dunia.
Perusahaan merinci bahwa pendapatan dari aktivitas penambangan (mining) kripto Bitcoin menyumbang USD 189,0 juta, pendapatan hosting pusat data sebesar USD 27,3 juta, pendapatan teknik mencapai USD 64,3 juta, dan pendapatan lainnya menyumbang USD 0,1 juta.
Pendapatan Perusahaan
Pendapatan penambangan Bitcoin melebihi pendapatan biaya penambangan, dengan total USD 92,4 juta, mewakili 48,9 persen dari pendapatan penambangan. Ini menandai peningkatan sebesar USD 9,9 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Kenaikan biaya pendapatan penambangan Bitcoin dapat dikaitkan dengan perluasan kapasitas penambangan di Fasilitas Rockdale, yang memerlukan peningkatan biaya langsung dan jumlah karyawan untuk mendukung operasi.
Biaya hosting pusat data melebihi pendapatan sebesar USD 69,8 juta, terutama disebabkan oleh biaya listrik langsung dan biaya tambahan terkait kompensasi dan sewa.
Advertisement