Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga pangan mendekati bulan Ramadan mulai meroket. Tidak hanya harga beras yang masih mahal, harga cabai terpantau juga mulai mahal.
Dikutip dari Panel Harga Badan Pangan, Minggu (25/2/2024), harga cabai meroket. Untuk cabai merah keriting naik 0,50 persen atau naik Rp 340 menjadi Rp 67.820 per kg, cabai rawit merah menjadi dikisaran Rp 64.040 per kg.
Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan secara nasional adalah bawang putih yakni dikisaran Rp 38.780 per kg. Kemudian, bawang merah masih dikisaran Rp 34.210 per kg.
Advertisement
Selain itu, daging ayam ras juga masih dikisaran Rp 36.770 per kg, telur ayam ras juga naik menjadi Rp 29.650 per kg, minyak goreng kemasan sederhana juga naik tipis menjadi Rp 17.530 per liter.
Daftar Harga Pangan
Berikut daftar harga pangan rata-rata nasional dikutip dari panel harga Badan Pangan Nasional:
- Beras Premium Rp 16.300 per kg
- Beras Medium Rp 14.250 per kg
- Bawang putih bonggol Rp 38.780 per kg
- Cabai merah keriting Rp 67.820 per kg
- Cabai rawit merah Rp 64.040 per kg
- Kedelai biji kering Rp 13.320 per kg
- Bawang merah Rp 34.210 per kg
- Daging sapi murni Rp 134.430 per kg
- Daging ayam ras Rp 36.770 per kg
- Telur ayam ras Rp 29.650 per kg
- Gula konsumsi Rp 17.580 per kg
- Minyak goreng kemasan sederhana Rp 17.530 per liter
- Minyak goreng curah Rp 15.470 per liter
Ramadan Belum Mulai, Harga Beras Premium Sudah Sentuh Rp 18 Ribu per Kg
Para pedagang masih kesulitan untuk mendapatkan beras kualitas premium. Akibatnya, harga beras kualitas premium di pasaran melonjak tajam.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan, stok beras premium di penggilingan sangat terbatas. Karena peminatnya banyak maka harga langsung melambung.
"Kami harus mengakui pedagang kesulitan mendapatkan beras premium karena memang stok yang dimiliki penggilingan juga terbatas," kata Reynaldi, Sabtu (24/2/2024).
Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp 18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal 2023.
"Kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20 persen lebih dibandingkan tahun lalu. Dari Rp14.000 ke Rp18.000 per kilo," keluhnya.
Reynaldi mengungkap, kelangkaan hingga kenaikan harga beras premium ini disebabkan mundurnya musim tanam akibat El-Nino. Sehingga, mempengaruhi produksi padi di saat musim panen.
"Kemudian tahun lalu produksi nya terbatas sehingga konsumsi tinggi yang terjadi ialah ketidakseimbangan antara supply and demand (pasokan dan permintaan," imbuhnya.
Advertisement
Satgas Pangan
Oleh karena itu, Ikappi meminta pemerintah untuk lebih banyak menggelontorkan stok beras yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan maupun ke pasar tradisional.
Termasuk mendorong satgas pangan mabes polri agar memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut diatas agar tidak tertahan dan segera dikeluarkan jelang puasa Ramadan.
"Kami juga mendorong kepada pemerintah untuk menggenjot produksi, maka produksi di tahun 2024 harus di genjot sedemikian rupa. Melalui subsidi di gelontorkan, subsidi pupuk juga di perbesar anggarannya dan skalanya di perluas sehingga produksinya lebih besar," ucap Reynaldi.