Deretan Hoaks Seputar Kereta Cepat di Indonesia, Simak Faktanya

Hoaks bisa menyerang siapa saja tak terkecuali yang berkaitan dengan kereta cepat di Indonesia. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Feb 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi hoaks (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa menyerang siapa saja tak terkecuali yang berkaitan dengan kereta cepat di Indonesia. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar kereta cepat di Indonesia? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Sebut Ada Penodongan di Stasiun Tegalluar

Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Februari 2024.

Berikut isi postingannya:

"Ini ada wa grup lain yg anaknya naik KA Whossh .. hati2 ya

Assalamualaikum ibu² mau berbagi crt u keselamatan kita dan anak² kita. Mau share dikit kejadian yg menimpa raka semalam ya.Semalam raka naik whoosh dari Halim jam 19.15 dan sampai di stasiun Tegaluar jam 19.50. Kondisinya penumpang yg turun hanya 6 orang termasuk raka dan yg 5 dijemput kendaraan pribadi.

Hanya raka yg mencari gocar, mencari terus ga dpt² sampai 5x aplikasi muter² aja. Kondisinya di sana sangat sepi ya, walopun blm begitu malam. Krn nunggu di lobby ga datang², akhirnya raka bergeser ke parkiran ujung (keluar dari area stasiun) dng harapan agak keluar akan lebih mudah mendapatkan gocar. Ternyata ada gocar yg ambil order tapi ga lama di cancel driver nya. Begitu raka mau order gocar lagi, tiba² ada mobil yg datangi raka dan tanya, atas nama Raka ya? Raka yg batre hp sudah lowbat dan badan sudah lelah, tidak lagi berpikir panjang utk cross check no polisi dan nama driver gocar tsb (padahal jelas ga bisa cross check karena kan sdh di cancel driver nya). Raka langsung masuk mobil itu.

Awalnya semua biasa aja, nggak ada yg mencurigakan. Setelah jalan agak jauh, driver minggir kiri, pasang masker, dan kemudian menodongkan pisau di perut raka, lalu minta uang 20juta. Raka pun wa saya, minta tolong sambil cerita kalo dia chat saya sambil dipantau driver tsb yg sambil menodongkan pisau di perutnya. Saya lgs deg²an lemas dan bingung..chat diambil alih sama papa raka. Sampai akhirnya terpaksa papa raka transfer 20juta yg diminta. Kondisi jalan tempat raka ditodong itu sangat sepi, dekat sawah, ga ada orang 😓 ga kebayang gimana anak saya bingung dan takut dlm kondisi tersebut. Ditambah lagi, datang 2 teman driver itu naik motor yg jagain sekitar mobil memastikan tidak ada orang.

Alhamdulillah raka masih bisa mikir, dia mau transfer setelah semua barangnya diturunkan dari mobil dan raka transfer di luar mobil. Setelah transfer dia telp saya dan menangis dng nada sangat ketakutan. Alhamdulillah raka selamat, dan dia jalan menuju jalan raya dan bertemu taxi blue bird yg membawa dia ke jatinangor. Ya Allah, nggak kebayang ini terjadi sama raka.

Alhamdulillah semalam Zaqa, Dani, Rafif semua nemani raka di kamar apt nya. Semalam jam 2 dia chat saya, ga bisa tidur, asal pejam mata teringat kejadian tadi. Mual dan badannya panas. Baru bisa tidur habis subuh. Dia trauma berat, tapi saya bilang ke dia utk stay strong dan lebih berhati² agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Untuk yg di jatinangor, kayaknya turun whoosh di Tegaluar bukan pilihan yg baik krn potensi kriminalitas nya cukup tinggi akibat daerah yg sepi dan gelap."

Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada penodongan di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Tanah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikuasai China

Pemerintah masih terus menggenjot pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Di tengah pembangunan tersebut, beredar kabar bahwa tanah yang dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata milik China.

Kabar tersebut beredar dalam sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada Rabu (17/7/2019). Berikut narasinya:

Ternyata surat yang beredar soal tukar menukar antara TNI dengan kereta cepat itu bukan HOAX..😭

Tadi berita liputan 6 pagi di SCTV disiarkan kalau tanah yg dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata aset milik RRC, kalau yg namanya aset itu artinya RRC memiliki kepemilikan penuh alias tanah tersebut sudah dibeli RRC (artinya sampai kiamat tanah ini hak RRC, berbeda dgn kontrak yg ada batasnya), jadi jika ada permasalahan atau kebangkrutan yg berkaitan dgn proyek kereta cepat ini, maka negara kita kelak (siapapun kelak yg jd pemimpinnya) tidak bisa memiliki lg tanah tersebut karena milik RRC, ga usah ribut hoax atau real... tidak mungkin media TV sekelas Nasional melansir berita ini kalau tidak benar 😭😭😭😭😭

Maaf tidak bermaksud menjelekan pemerintah, tapi sebagai warga negara ini harus kita ketahui agar *jika suatu saat aturan di negeri ini* diatur oleh RRC kita tidak kaget.

Ini hanya salah satu aset yg berpindah tangan, saya yakin ada lagi aset yg sudah dan akan berpindah tangan lagi..😩😩😩😩😩😭😭😭

Kabar serupa juga viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun facebook Chepy An Jhu pada Selasa 16 uli 2019. Akun ini juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"SELAMAT DATANG DI INDOCHINA !!

REAL !!

Ternyata surat yang beredar soal tukar menukar antara TNI dengan kereta cepat itu bukan HOAX..😭

Tadi berita liputan 6 pagi di SCTV disiarkan kalau tanah yg dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata aset milik RRC, kalau yg namanya aset itu artinya RRC memiliki kepemilikan penuh alias tanah tersebut sudah dibeli RRC (artinya sampai kiamat tanah ini hak RRC, berbeda dgn kontrak yg ada batasnya), jadi jika ada permasalahan atau kebangkrutan yg berkaitan dgn proyek kereta cepat ini, maka negara kita kelak (siapapun kelak yg jd pemimpinnya) tidak bisa memiliki lg tanah tersebut karena milik RRC, ga usah ribut hoax atau real... tidak mungkin media TV sekelas Nasional melansir berita ini kalau tidak benar 😭😭😭😭😭

Maaf tidak bermaksud menjelekan pemerintah, tapi sebagai warga negara ini harus kita ketahui agar *jika suatu saat aturan di negeri ini* diatur oleh RRC kita tidak kaget.

Ini hanya salah satu aset yg berpindah tangan, saya yakin ada lagi aset yg sudah dan akan berpindah tangan lagi..😩😩😩😩😩😭😭😭

NEGARA KITA SUDAH DITANGAN PENJAJAH YG MANA OLEH PARA BONEKA NYA MUDAH MEREKA BERIKAN HASIL PARA PEJUANG PEMUDA LELUHUR KITA HABIS JERIH PAYAH SEMANGAT KERINGAT DARAH NYAWA...TELAH MEREKA JUAL JUAL JUAL !!

SELAMATKAN NKRI !!," tulis akun facebook Chepy An Jhu.

Konten yang diunggah akun facebook Chepy An Jhu telah 131 kali dibagikan dan mendapat 83 komentar warganet.

Lalu benarkah pesan berantai tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Kecelakaan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Beredar di media sosial postingan video yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video sebuah kereta mengalami kecelakaan hingga terguling keluar dari rel. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita ini viral dan tidak boleh ditayangkan televisi +62 karena sangat memalukan pemerintahan..!!"

Akun itu menambahkan narasi "Viralkan share sebanyak banyaknya..."

Lalu benarkah postingan yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung? Simak dalam artikel berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya