Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan udara dengan membawa koper terasa memudahkan. Bahu Anda akan terbebas dari beban bawaan berat yang biasa harus ditanggung bila membawa tas ransel. Dari sekian banyak kebiasaan penumpang di bandara, satu yang kerap dilakukan adalah membungkus koper dengan plastik.
Banyak yang melewatkan tawaran membungkus koper dengan plastik karena harus mengeluarkan biaya tambahan. Namun, melilit koper dengan plastik ternyata adalah memberi perlindungan ekstra pada bawaan Anda, terutama setelah perjalanan udara pasca-Covid-19 melonjak.
Advertisement
"Sebagian besar bandara telah melampaui statistik penumpang pada 2019 dan angka-angka yang memecahkan rekor ini membuat bandara beroperasi pada kapasitas yang belum pernah dialami sebelumnya," kata Nicholas Valdespino, Wakil Presiden Operasi di Secure Wrap, layanan perlindungan koper dengan kios di lebih dari 50 bandara di seluruh dunia.
"Jumlah koper yang diproses hari ini menyebabkan penundaan penerbangan atau bahkan koper tertinggal dan tiba terlambat hingga bisa jadi kopernya tidak pernah tiba."
Lalu, apa pentingnya membungkus koper dengan plastik? Singkatnya, membungkus koper dengan plastik akan melindungi koper dari pencurian dan penanganan yang kasar.
"Ini juga merupakan cara terbaik untuk mencegah koper terbuka secara tidak sengaja selama transit, karena biasanya petugas bagasi tidak memperlakukan koper dengan sangat hati-hati," kata Valdespino. Dalam skenario ini, koper bisa saja pecah sehingga barang-barang tumpah ke luar dan dapat dilihat semua orang.
Cegah Tangan Jahil Menyusup ke Koper
Menurut Valdespino, alasan terpenting untuk membungkus koper yang sudah diperiksa adalah mencegah masuknya barang-barang yang tidak sah (misalnya obat-obatan, senjata, atau uang tunai) ke dalam koper penumpang yang tidak menaruh curiga. Hal demikian pernah terjadi beberapa tahun yang lalu di Bandara Internasional Dallas Fort-Worth, Texas.
"Ada kasus pegawai bandara yang memiliki izin dan akses keamanan, memasukkan barang-barang ilegal ke dalam koper penumpang, sehingga tanpa disadari penumpang tersebut menjadi tersangka," katanya.
"Ancaman orang dalam seperti ini merupakan kenyataan di semua bandara di AS dan luar negeri, dan beberapa negara memiliki hukum soal penyelundupan barang terlarang yang sangat ketat. Jika Anda tiba di tujuan akhir dan dipilih untuk diperiksa oleh bea cukai dan satu kilo kokain ditemukan di dalam koper, hanya menyangkal saja biasanya tidak akan membuat Anda keluar dari masalah."
Menurut laporan SITA 2023, tingkat kesalahan penanganan koper global termasuk jumlah koper yang hilang, dicuri, rusak, dicuri, atau tertunda saat terbang telah meningkat menjadi 7,6 koper per 1.000 penumpang di 2022, naik 74,7 persen dibandingkan 2021. "Mulai dari petugas keamanan hingga petugas bagasi, banyak tangan yang menyentuh koper sebelum dimasukkan ke dalam pesawat. Lebih banyak lagi yang akan menyentuhnya setelah diturunkan," kata Valdespino.
Advertisement
Bungkus Plastik Koper Bisa Menjamin Keamanan Isi Koper dari Pencurian dan Tangan-Tangan Nakal
"Kebanyakan orang mengira bahwa maskapai penerbangan yang akan mengurus koper mereka, namun kenyataannya, perusahaan penanganan darat yang dikontrak yang akan menangani masalah koper, bukan maskapai penerbangan langsung."
Valdespino menambahkan bahwa pencurian lebih sering terjadi di bandara internasional besar yang mengangkut jutaan orang setiap tahunnya, seperti Bandara Internasional John F. Kennedy di New York atau Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta. Namun, statistik kejahatan-kejahatan ini khususnya tidak tersedia.
"Pencurian kemungkinan besar akan ditangani berdasarkan kasus per kasus oleh maskapai penerbangan hanya jika penumpang mengajukan laporan kepada maskapai penerbangan," katanya.
"Sebagian besar penumpang tidak menyadari bahwa mereka kehilangan suatu barang sampai mereka tiba di rumah atau hotel, biasanya terlambat untuk mengajukan klaim karena mereka telah meninggalkan area pengambilan koper di bandara. Saya yakin sebagian besar pencurian tidak dilaporkan karena alasan ini."
Selain plastik, Anda bisa menggunakan bungkus koper yang dijual secara bebas. Sementara, penggunaan kunci koper saja tidak disarankan. "Kunci tidak seefektif itu, karena pulpen sederhana dapat melubangi ritsleting koper Anda," kata Valdespino.
Layanan Pembungkusan Koper dengan Plastik
Sebagian besar kios bungkus koper terletak di dekat area check-in keberangkatan untuk membantu penumpang membawa barang bawaannya bahkan sebelum mereka mendekati antrean tiket. Hanya dalam satu menit, mereka akan membungkus koper Anda. Untuk harga di Amerika Serikat berkisar dari 15--30 dolar AS atau sekitar Rp300-500 ribu, tergantung pada perusahaan, serta ukuran dan bentuk koper Anda.
Layanan yang tersedia disertai benefit tambahan. Misalnya, Secure Wrap. Mereka menawarkan kompensasi hingga 5000 ribu dolar Amerika. Perusahaan ini juga memberikan kode QR unik pada setiap barang yang dibungkus untuk tujuan pelacakan. Jika pekerja maskapai penerbangan menemukan koper dengan kode QR dari Secure Wrap, mereka dapat melaporkan dan mengembalikan koper tersebut ke pemiliknya.
Sementara itu, Safe Bag dan True Star menawarkan layanan pelacakan real-time melalui sistem WorldTracer milik perusahaan teknologi transportasi udara Swiss, SITA (Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques). Perusahaan lain seperti Seal & Go menawarkan fasilitas tambahan, seperti penimbangan koper gratis.
Bagaimana dengan Indonesia? Layanan pembungkusan koper menggunakan plastik juga sudah lama tersedia di bandara-bandara seluruh daerah. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, terdapat sembilan kios pembungkusan koper yang tersebar di tiga terminal. Untuk harganya sendiri di Indonesia adalah Rp50 ribu per koper, dikutip dari laman resmi bandara tersebut, soekarnohatta-airport.co.id.
Advertisement