Liputan6.com, Denpasar Menjelang Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan, PT PLN (Persero) mengimbau kepada masyarakat Bali untuk memperhatikan jarak aman pemasangan penjor guna meminimalisir risiko tersengat listrik. Jarak aman pemasangan penjor dari jaringan listrik PLN itu pun minimal 2,5 meter.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama, karena jarak aman pemasangan penjor akan berdampak pada risiko gangguan listrik. Ia menyebut, tercatat sembilan kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di 2023.
Advertisement
“Kasus gangguan listrik yang disebabkan oleh penjor masih terus diantisipasi khususnya di daerah Darmasaba, sepanjang jalan IB Mantra, daerah Uma Alas, Desa Wanagiri dan daerah Kintamani yang tercatat angka gangguannya cukup tinggi," ungkapnya.
"Kami berharap peran serta masyarakat untuk sama-sama menjaga jaringan listrik, agar pelaksanaan hari raya dapat berjalan aman dan nyaman,” jelas I Wayan Udayana.
Sinergi dengan Berbagai Pihak
I Wayan Udayana juga mengatakan bahwa PLN telah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat termasuk Bendesa Agung, Majelis Desa Adat Bali guna bersama-sama mengingatkan agar masyarakat bisa lebih tertib dalam memasang penjor.
“Melalui sinergi ini kami berharap masyarakat juga dapat mempersilakan petugas dari PLN apabila harus melakukan penertiban terhadap penjor yang berisiko menyentuh jaringan listrik,” katanya.
I Wayan Udayana juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau Call Center 123 apabila menemukan potensi-potensi bahaya seperti pemasangan penjor yang membahayakan ataupun terlihat menyentuh jaringan listrik PLN.
“Kami terbuka terhadap informasi dari masyarakat, jika menemukan potensi bahaya di dekat jaringan listrik PLN. Segera laporkan melalui PLN Mobile atau hubungi call center 123, petugas kami siap 24 jam,” ujarnya.
Advertisement
