Liputan6.com, Jakarta - Ajang Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2024 akan berlangsung pada 29 Februari--3 Maret 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Pemerintah menargetkan sekitar 13 ribu buyers akan datang ke gelaran tahunan tersebut.
Sebagai penyelenggara, President Director Dyandra Promosindo, Daswar Pramaung mengungkapkan gelaran IFEX 2024 berbeda dari tahun sebelumnya karena akan ada product design awards untuk mengapresiasi produk andalan dari Indonesia. Pemberian awards tujuannya sekaligus untuk menguji originalitas dan kualitas produk pameran yang akan ditampilkan di IFEX tahun selanjutnya.
Advertisement
Hal kedua adalah ada ekspansi area pameran, menjadi 65 ribu meter sehingga semua area di JIExpo Kemayoran. Tempat yang lebih luas dipakai karena ada potensi kualitas buyers dari mancanegara.
"Saat ini yang sudah mendaftarkan ada lima ribu buyers akan datang secara online yaitu dari China, Australia, USA,, India, Singapura, South Korea, Netherland, Ukraina, Malaysia," paparnya.
Lebih lanjut, Daswar mengatakan bahwa buyers yang datang langsung biasanya dikalikan dua, sehingga sekitar 10 ribu orang hadir. Pihaknya pun menargetkan sekitar 13 ribu orang hadir termasuk buyers.
Adapun penambahan area akan menguntungkan bagi para buyers, karena dengan itu mereka memiliki opsi lebih banyak. Kebanyakan buyers adalah profesional buyer yang punya produk sendiri dan wholesaler. "Ini adalah keuntungan bagi kita untuk memperbesar ke depannya pameran ini dan sayangnya kita memang tidak punya venue sebesar lebih dari 65 ribu meter di Jakarta area," imbuhnya.
Kesempatan Industri Memajang Produknya di IFEX 2024
Menurut Daswar, ajang IFEX 2024 sendiri enjadi ruang pamer dan kesempatan bagi home industri menampilkan produknya. Ke depannya ia berharap akan ada pertumbuhan area pameran, sedangkan dari program yang diajukan, pihaknya juga ingin membuat kurasi untuk VIP buyers dan sekaligus memfasilitasi networking buyers untuk transaksi.
IFEX 2024 juga menggelar seminar untuk memberikan edukasi kepada peserta pameran bahwa banyak juga anak muda yang tertarik ke dunia furnitur. Terakhir di IFEX 2024 juga terdapat booth-booth yang menarik untuk dilihat.
Di kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur mengatakan, Indonesia tidak kalah dengan bangsa lainnya dalam hal furnitur. Di kawasan Asean pun khususnya, Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir belum memiliki lawan karena memiliki produk spesifik dan beragam.
"Kita mempunyai keanekaragaman budaya, furnitur berbasis kayu dari Jepara, rotan dari Cirebon dan craft industri yang sangat kuat," sebutnya.
Industri furnitur dan craft di Indonesia juga sangat kuat, HIMKI bahkan mencanangkan pendapatan sebesar 5 miliar dolar AS, namun baru tercapai sebesar 3,4 miliar dolar AS yang terdiri dari unsur furnitur serta craft industri. Pada 2023 lalu, industri ini sempat mengalami penurunan, khususnya di pasar global, sehingga ajang pameran IFEX 2024 bisa memberi dampak signifikan.
Advertisement
MYCL X Pita Buat Inovasi Furnitur Ramah Lingkungan
Isu berkelanjutan terus mengemuka, dari sisi gaya hidup furnitur rumah Anda kini juga bisa ramah lingkungan dengan penggunaan material yang sustainable. Hal itu bisa terwujud lewat kolaborasi yang dilakukan oleh Pita dengan MYCL bersama öd arsitektur studio lewat inovasi produk furnitur menggunakan material jamur.
Peluncuran furnitur berupa bangku Shrüm MYCL menjadi terobosan aspek gaya hidup berkelanjutan. Pita mendesainnya secara estetis dengan bahan terbuat dari miselum atau jamur.
Inovasi ini adalah hasil dari dua tahun kolaborasi menjanjikan untuk mendefinisikan kembali kemungkinan furnitur berkelanjutan. "Peluncuran bangku Shrüm juga menandai transendensi dalam bidang produk furnitur berkelanjutan," kata Gosha Muhammad, Arsitek Utama dan Founder öd arsitektur studio saat peluncuran di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024.
Ia membayangkan sebuah dunia saat kemewahan dapat saling erat dengan kehidupan berkelanjutan. Desain bangku Shrüm menjadi langkah maju yang penting untuk mewujudkan konsep tersebut.
Furnitur dari Jamur
Dibuat dari miselium yang berkelanjutan serta bahan biodegradable, bangku ini adalah perwujudan sejati dari inovasi dan desain sadar lingkungan. "Shrüm adalah perwujudan kolaborasi, penelitian, dan desain yang sadar lingkungan. Dirangkum dalam materi yang spesifik untuk masa depan," sambungnya.
MYCL sebelumnya sudah pernah berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari produsen jam tangan untuk membuat tali jam dari bahan jamur, hingga bidang fesyen untuk mode lebih ramah lingkungan. Dalam proyek furnitur tersebut, mereka menggabungkan material seperti Mylea, Biobo, dan MYCL Composite.
Ronaldiaz Hartantyo, Chief of Business Development dan Co-founder MYCL, menyatakan, "Ini merupakan sebuah kehormatan bagi MYCL untuk membawa bangku Shrüm, hasil kolaborasi kami dengan studio arsitektur öd, Pita dan memperkenalkannya kepada publik."
Pita, menurutnya, bukan sekadar maumengedepankan desain yang mutakhir, tapi juga ingin mempertemukan kreativitas dan inovasi. Pita bercita-cita ingin menjadi katalis bagi perkembangan dan pengaruh industri desain di Indonesia.
Advertisement