Masjid dan Gereja di Burkina Faso Jadi Target Serangan yang Tewaskan Puluhan Orang, Jemaah Ditembaki

Sebuah masjid dan gereja di Burkina Faso jadi sasaran serangan mematikan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 26 Feb 2024, 19:58 WIB
Ilustrasi masjid, Islami. (Photo created by kjpargeter on www.freepik.com)

Liputan6.com, Ouagadougou - Sebuah masjid di Burkina Faso jadi sasaran serangan mematikan dan menelan korban jiwa.

"Serangan terhadap sebuah masjid di Burkina Faso timur telah menewaskan puluhan umat Islam pada hari yang sama dengan serangan mematikan lainnya terhadap umat Katolik yang menghadiri misa," kata sumber lokal dan keamanan kepada AFP, Senin (26/2/2024).

Kedua serangan di Burkina Faso tersebut terjadi pada hari Minggu (25/2) di berbagai wilayah di negara yang dikuasai junta, yang selama beberapa tahun terperangkap dalam spiral kekerasan militan.

"Orang-orang bersenjata menyerang sebuah masjid di Natiaboani pada hari Minggu (25/2) sekitar pukul 05.00, mengakibatkan beberapa puluh orang terbunuh," kata sumber keamanan.

"Korbannya semuanya Muslim, mayoritas laki-laki yang datang untuk salat subuh," kata seorang warga setempat melalui telepon.

Sumber lokal lainnya mengatakan, "para teroris memasuki kota pada pagi hari. Mereka mengepung masjid dan menembaki jemaah yang sedang berkumpul di sana untuk salat pertama hari itu."

“Beberapa dari mereka ditembak, termasuk seorang pemimpin agama penting,” tambah sumber itu.

Tentara dan Volunteers for the Defence of the Fatherland (VDP)/anggota Relawan Pertahanan Tanah Air, sebuah pasukan sipil yang mendukung militer, juga menjadi sasaran "gerombolan yang datang dalam jumlah besar”, kata sumber yang sama.

Sumber tersebut menggambarkannya sebagai "serangan skala besar" dalam hal jumlah penyerang, yang juga menimbulkan kerusakan besar.

 


Serangan di Gereja Tewaskan 15 Orang

Ilustrasi gereja. (Photo by Stefan Kunze on Unsplash)

Natiaboani adalah komunitas pedesaan sekitar 60 kilometer (37 mil) selatan Fada N'Gourma, kota utama di wilayah timur Burkina, yang sering mengalami serangan oleh kelompok bersenjata sejak 2018.

Pada hari yang sama dengan serangan terhadap masjid tersebut, sedikitnya 15 warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah gereja Katolik pada misa hari Minggu (25/2) di Burkina Faso utara, kata seorang pejabat senior gereja.

"...sekelompok orang bersenjata menyerang sebuah komunitas saat mereka berkumpul untuk misa di sebuah gereja di wilayah utara yang dilanda konflik di negara itu," kata para pejabat gereja.

Jean-Pierre Sawadogo, vikaris Keuskupan Dori, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "serangan teroris" terjadi di Desa Essakane ketika orang-orang sedang berkumpul untuk ibadah Minggu.

Desa Essakane berada di zona "tiga perbatasan" di timur laut negara itu, dekat perbatasan umum Burkina Faso, Mali dan Niger.

 


Sekilas Kondisi Burkina Faso

Ilustrasi gereja. (Photo by Andrew Seaman on Unsplash)

Burkina Faso diperintah oleh junta militer yang dipimpin oleh Kapten Ibrahim Traore, yang merebut kekuasaan pada tahun 2022. ni adalah kudeta kedua di negara tersebut dalam waktu kurang dari setahun – keduanya sebagian dipicu oleh ketidakpuasan atas kegagalan pemerintah dalam meredam kekerasan jihadis.

Burkina Faso adalah bagian dari wilayah Sahel yang luas, yang sedang berperang melawan meningkatnya ekstremisme kekerasan sejak perang saudara di Libya pada tahun 2011, yang diikuti oleh pengambilalihan Mali utara oleh kelompok Islam pada tahun 2012.

Pemberontakan militan meluas ke Burkina Faso dan Niger sejak tahun 2015.

Beberapa detasemen militer juga diserang pada hari Minggu di berbagai wilayah di timur dan utara Burkina Faso.

Menurut sumber keamanan, beberapa ratus "teroris" telah "dinetralisir" dalam operasi menanggapi serangan tersebut.

 


Pemuka Agama Jadi Target Serangan

Ilustrasi ustaz, pemuka agama, imam. (Photo created by storyset on www.freepik.com)

Masjid dan imam di masa lalu telah menjadi sasaran serangan yang dituduh dilakukan oleh para militan.

Pada Agustus 2021, imam besar Kota Djibo di utara ditemukan tewas tiga hari setelah orang-orang bersenjata menghentikan bus yang dia tumpangi dan menculiknya.

Gereja-gereja di Burkina juga kadang-kadang menjadi sasaran serangan dan umat Kristen diculik.

Pada Januari 2021, jenazah pastor Kepala Biara Rodrigue Sanon dari paroki Notre Dame de Soubaganyedougou ditemukan dua hari setelah dia menghilang di sebuah hutan di barat daya Burkina Faso.

Dan pada Maret 2019, seorang pendeta di Djibo diculik dan kabarnya masih hilang. Setahun sebelumnya, pada Februari 2018, seorang misionaris Katolik, Cesar Fernandez, dibunuh di bagian tengah Burkina Faso.

LSM-LSM termasuk kelompok analisis ACLED mengatakan sekitar 20.000 orang di Burkina Faso tewas dalam kekerasan militan. PBB mengatakan lebih dari dua juta orang telah mengungsi.​

Infografis Ledakan di Sukoharjo dari Paket Petasan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya