Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID resmi menjadi pemegang saham mayoritas di PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini, BUMN tambang itu mengempit 34 persen porsi kepemilikan.
Ini bisa terjadi usai disepakatinya divestasi saham Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM). Selain itu, pengurangan jumlah saham juga terjadi di saham yang digenggam publik.
Advertisement
Sebagai rincianya, Vale Canada melepas 9,91 persen saham, sehingga tersisa 33,88 persen. Ini menjadikan VCL sebagai pemegang saham terbesar kedua, setelah MIND ID.
Kemudian, Sumitomo Metal Mining melepas 3,55 persen sahamnya, sehingga tersisa 11,48 persen. Di sisi lain, porsi saham publik juga ikut berkurang sebeaae 0,55 persen menjadi 21,18 persen.
Total saham yang dilepas di tiga pihak itu sekitar 14 persen, sesuai dengan angka divestasi Vale. Dengan demikian, MIND ID sukses mengempit 34 persen saham dalam Vale Indonesia.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya menyiapkan dana sekitar USD 300 juta atau setara Rp 4,69 triliun untuk akuisisi saham ini.
"Nilainya Rp 3.050 per lembar (saham), kira-kira USD 300 juta-an, tapi itu ada yang langsung primary ada yang secondary," ujar Hendi usai penandatanganan kesepakatan, di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).
Bertahap
Dia menjelaskan, proses pembayaran diharapkan bisa selesai pada Juni 2024 ini. Ada dua mekanisme akuisisi saham. Pertama, melalui pembelian langsung. Kedua, melalui proses right issue di bursa yang akan langsung dibeli MIND ID.
"InsyaaAllah nanti paa closing bulan Juni," kata dia.
Informasi, dalam akuisisi 14 persen saham itu, setara dengan 1.391.087.420 lembar saham yang dikuasai oleh MIND ID. Mengacu pada patokan harga Rpp 3.050 per lembar saham, maka dibutuhkan dana sekitar Rp 4,24 triliun.
Harga Diskon
Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID resmi menggenggam 34 persen saham dalam PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Ini terjadi setelah proses akuisisi 14 persen saham rampung ditandatangani.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap besaran harga saham yang disepakati dalam divestasi ini. Diketahui, MIND ID dan Vale setuju atas harga Rp 3.050 per lembar saham.
Harga ini jauh di bawah harga pasaran saham INCO tersebut. Artinya, negosiasi yang dilakukan berhasil menemui kesepakatan diskon.
"Rp 3.050 (per lembar saham)," ucap dia usai penandatanganan kesepakatan Divestasi Vale, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Senada, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyebut harga yang sama dalam divestasi itu. Dalam proses itu, pihaknya menyiapkan dana sekitar USD 300 juta.
Dia mengatakan, proses transaksi 14 persen saham ini ditarget bisa rampung pada Juni 2024, tahun ini.
"Nilainya Rp 3.050 per lembar (saham), kira kira USD 300 juta-an, tapi itu ada yang langsung primary ada yang secondary," paparnya.
Advertisement
Caplok Vale Indonesia, MIND ID Punya Hak Ganti Dirut hingga Komisaris
MIND ID telah menyepakati akuisisi saham PT Vale Indonesia dengan Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) dalam rangka pembelian 14 persen dari total kepemilikan saham PT Vale Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik upaya Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba dalam meningkatkan kepemilikan saham atas PT Vale Indonesia (PT VI) melalui skema divestasi.
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Deshnee Naidoo dari VCL, Yusuke Niwa dari SMM, Febriany Eddy dari PT VI di Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024.
Acara tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, dan para pejabat tinggi negara lainnya.
“Nilai investasi yang dihasilkan sebesar Rp 3.050 per lembar saham. MIND ID akan sama-sama mengendalikan PT Vale Indonesia karena ini sifatnya kontrol bersama atau joint control over corporation,” ujar Erick Thohir, Senin (26/2/2024).
Hak MIND ID
Senada dengan Erick, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk 3 Komisaris, termasuk Komisaris Utama, serta Direktur Utama, dan Direktur SDM.“Kami telah bersepakat bahwa VCL akan memiliki porsi Direktur yang mengelola operasional perusahaan dan juga terkait dengan ESG, dimana kami memang ingin agar standar ESG milik VCL tetap dipertahankan sebagai bagian dari Good Mining Practice berskala Global” tambah Tiko.
Febriany Eddy Tetap Jadi Dirut
Sebagai bagian keberlanjutan atas operasional Perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID tetap akan menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT VI setelah kesepakatan divestasi diselesaikan.
“Tentu kami melihat keberlanjutan sebagai hal yang penting, kami rasa komitmen kami dan VCL dalam mengelola PT VI ini sama, dan kami sebagai pemegang saham terbesar pertama dan kedua sepakat untuk melanjutkan komitmen hilirisasi sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap Program Strategis Pemerintah. Sdri Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama mewakili MIND ID” ujar Erick
Kesepakatan ini adalah langkah besar bagi Indonesia dimana, MIND ID telah menjadi pemegang saham terbesar dari PT VI. Adapun komposisi pemegang PTVI setelah kesepakatan menjadi MIND ID sebesar 34,00 persen, VCL sebesar 33,88 persen, SMM sebesar 11,48 persen dan Publik sebesar 20,63 persen.
Advertisement