Kim Seon Ho Ungkap Kebiasaan Jalan Kaki Berjam-jam demi Jaga Kesehatan Mental

Jalan Kaki Menjaga Kesehatan Mental, Seperti yang Dilakukan Kim Seon Ho

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Feb 2024, 14:21 WIB
Ini Kebiasaan Kim Seon Ho Jaga Kesehatan Mental, Bintang Film 'The Childe' Ngaku Lebih Baik Jalan Kaki dari Rumah ke Tempat Teaternya di Deakharo (Tangkapan Layar Youtube by PDC)

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Korea Selatan, Kim Seon Ho, ternyata memiliki kegemaran yang cukup unik di tengah kesibukannya dalam dunia hiburan. Salah satu hobi yang sangat dia nikmati adalah jalan kaki berjam-jam. Meski terlihat sederhana, kegiatan ini punya manfaat besar bagi Kim Seon Ho.

Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube 'by PDC' yang tayang pada Sabtu, 24 Februari 2024, Kim Seon Ho yang saat itu sedang disibukkan dengan pertunjukkan teater berjudul 'Realise Happiness' lebih memilih berjalan kaki dari rumah ke tempat kerjanya yang berada di kawasan Daehakro.

"Kemudian saya akan berjalan satu jam lagi ke gym dan berolahraga selama tiga jam. Sesudah itu, saya jalan kaki selama sejam dari gym ke rumahku. Total saya berolahraga dalam sehari adalah enam jam," katanya dikutip dari video yang sudah ditonton lebih dari 170ribu kali pada Selasa, 27 Februari 2024.

Aktor 38 tahun tersebut lalu menyebut manfaat jalan kaki dengan mengatakan,"Jika saya tidak melakukan ini, saya akan rebahan di tempat tidur dan ngaso di rumah. Ini tidak akan baik bagi kesehatan mental saya. Dengan berjalan seperti ini sangat membantu untuk saya."

Hubungan Jalan Kaki dan Kesehatan Mental

Jalan kaki memiliki manfaat luar biasa tidak hanya untuk kesehatan fisik, tapi juga untuk kesehatan mental. Aktivitas sederhana ini dapat memberikan efek positif pada suasana hati dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

 


Jalan Kaki di Alam Terbuka Selama 1 Jam Baik untuk Kesehatan Mental

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa isu kesehatan mental lebih sering dialami oleh masyarakat perkotaan dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan. Sebagai contoh, dalam sebuah studi meta-analisis pada tahun 2012, ditemukan peningkatan risiko schizophrenia bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan.

Melalui riset pada tahun 2011 berjudul 'City living and urban upbringing affect neural social stress processing in humans', Florian Lederbogen menemukan bahwa orang yang tinggal di kawasan perkotaan cenderung mengalami peningkatan aktivitas di bagian amigdala otak, yang mengatur emosi, ketakutan, termasuk stres.

Para peneliti dari Lise Meitner Group for Environmental Neuroscience di Max Planck Institute for Human Development di Jerman juga melakukan studi tentang manfaat kesehatan mental dari alam. Mereka berusaha mencari tahu apakah tingkat penyakit mental yang lebih tinggi di daerah perkotaan terkait dengan individu yang memiliki akses lebih sedikit ke alam, atau apakah jenis orang tertentu lebih tertarik untuk tinggal di lingkungan tertentu.

 


Stres Berkurang Setelah Berjalan Kaki di Alam

Dikutip dari laman Medical News Today, Sonja Sudimac, rekan pre-doktoral ilmu saraf lingkungan dan peneliti utama Lise Meitner Group, menyatakan bahwa sulit untuk memisahkan peran antara alam dan efek pada otak atau apakah individu secara khusus memilih untuk tinggal di daerah pedesaan atau perkotaan.

Untuk menentukan hipotesis pada studi ini, para peneliti melakukan pemeriksaan aktivitas otak melalui tes MRI pada 63 peserta sebelum dan sesudah berjalan ke alam terbuka selama 1 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas di daerah otak yang terlibat dalam proses stres berkurang setelah berjalan di alam.

Sudimac mengatakan bahwa temuan ini penting karena pertama kali menunjukkan hubungan sebab-akibat antara paparan alam dan perubahan di otak yang berkaitan dengan stres. Meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut, studi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana berjalan di alam dapat berkontribusi pada kesehatan mental.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya