Liputan6.com, Surabaya Dalam Rapat Teknis Perencanaan dan Pembangunan (Rakortekrenbang) tahun 2024, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro memberikan enam arahan penting guna menjaga kondisi ekonomi Indonesia stabil.
Suhajar menjelaskan bahwa enam arahan Mendagri meliputi menjadi perencana yang berintegritas dan memuliakan efisiensi. Ia menyebut, efisiensi merupakan prinsip dari manajemen.
Advertisement
"Berdasarkan buku terkait manajemen yang Mendagri baca, pihak yang memenangkan persaingan adalah dia yang paling memuliakan efisiensi. Ketika pemegang kekuasaan tidak mampu menjunjung efisiensi, maka dia akan disalip, ditikung, dan ditinggal oleh lawannya yang memuliakan efisiensi," jelasnya.
“Kenapa daerah-daerah bisa lebih maju dari daerah lain, kenapa sebuah perusahaan bisa mengalahkan perusahaan yang lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa yang memenangkan persaingan adalah yang memuliakan efisiensi,” jelas Suhajar.
Selain itu, dirinya menyebut bahwa pembangunan harus beriorientasi pada hasil. Suhajar menekankan agar hasil pembangunan benar-benar bermanfaat bagi rakyat, seperti di dalam proyek pembangunan jalan, harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tidak malah menjadi mangkrak.
“Tolong pesan Pak Menteri di nomor dua jauh sangat mendalam, pastikan rupiah yang keluar betul-betul bermanfaat untuk rakyat,” terangnya.
Peningkatan PAD
Suhajar mengungkapkan, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus didorong untuk mewujudkan kemandirian fiskal. Baginya, poin ini penting karena daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi bisa memiliki keleluasaan untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sendiri.
"PAD yang tinggi juga bisa menaikkan derajat otonomi daerah atau derajat politik desentralisasi untuk membangun daerah dan menciptakan inovasinya di daerah masing-masing," ungkapnya.
“Pesan Pak Menteri yang nomor empat adalah wujudkan pemerintahan yang ramah investasi. Hari ini APBD Bintan pajaknya tertinggi dari hotel dan restoran di Bintan, karena Pemda sangat ramah hadirnya investasi ke dalam,” jelas Suhajar.
Ia pun mengatakan, pendidikan dan kesehatan sebagai jalan menuju kesejahteraan. Suhajar menekankan agar perencanaan dan pembangunan terkait pendidikan dan kesehatan harus dibuat secara baik.
"Pelayanan pendidikan dan kesehatan ini diharapkan bisa menjangkau sampai ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia," kata Suhajar.
"Jadi kalau lebih maju ya memang pendidikan dan kesehatannya jalan lurus menuju kemajuan, tidak ada negara yang bisa memakmurkan rakyatnya kalau pendidikan dan kesehatannya buruk,” jelasnya.
Suhajar juga menuturkan, pelayanan publik untuk mewujudkan keadilan dengan tugas melayani masyarakat merupakan pekerjaan bersama.
"Pelayanan publik yang efektif akan memudahkan masyarakat, apalagi ketika dihubungkan dengan teknologi melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," tuturnya.
"Mal Pelayanan Publik yang ada tolong di-connecting-kan dengan teknologi. Jadikan layanan elektronik, nanti lebih luas lagi SPBE," jelas Suhajar.
(*)
Advertisement