Perdana Usai Pemilu, 3 Bank Bakal Ikut Groundbreaking Kelima IKN Nusantara

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa groundbreaking di Nusantara, Kalimantan Timur, diikuti mulai dari tiga bank BUMN, BPJS Kesehatan, sampai dengan Telkom.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Feb 2024, 17:19 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, perkembangan fisik pekerjaan infrastruktur dasar di proyek ibu kota negara, atau IKN Nusantara Tahap 1. Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa groundbreaking di Nusantara, Kalimantan Timur, diikuti mulai dari tiga bank BUMN, BPJS Kesehatan, sampai dengan Telkom. (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa groundbreaking di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, diikuti mulai dari tiga bank BUMN, BPJS Kesehatan, sampai dengan Telkom.

"Ini merupakan groundbreaking kelima sekaligus groundbreaking pertama setelah terlaksana pemilu. Groundbreaking kelima bersandarkan pada satu tema yang sangat kuat yakni mulai terbangunnya layanan perbankan," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dikutip dari Antara, Selasa (27/2/2024).

Ia mengatakan groundbreaking dilakukan di area pusat layanan perbankan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Empat bank yang membangun di lokasi itu yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, serta Bankaltimtara sebagai tuan rumah dari IKN

Menurut Agung, pusat layanan perbankan ini diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara OIKN dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga di IKN ini ditandai dengan dimulainya pembangunan layanan perbankan.

"Jadi KIPP di IKN pada tahun 2024 ini mulai beroperasi, tentunya kebutuhan layanan perbankan menjadi mutlak untuk ada," katanya.

Kawasan Khusus

Ke depan akan terdapat kawasan khusus pusat keuangan (financial center), namun kawasan ini bukan berada di KIPP melainkan berlokasi di kawasan wilayah pengembangan atau WP-2.

"Tapi di KIPP sudah hadir nantinya pusat layanan perbankan yang diawali oleh empat bank yang merupakan pihak yang berkomitmen terhadap pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur," kata Agung.

Selain layanan perbankan, sangat penting juga bahwa IKN menjadi sebuah kota cerdas (smart city) dan hadirnya smart city dengan dukungan infrastruktur telekomunikasi melalui kehadiran Telkom yang membangun Telkom smart office atau TSO, namun juga menandai dibangunnya infrastruktur layanan dasar telekomunikasi seperti fiber optik dan juga berbagai infrastruktur lainnya yang mulai dibangun Telkom Indonesia.

 


Smart City

Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan Training Center PSSI di IKN, Kalimantan Timur. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebagai sebuah smart city, IKN ini juga memiliki command center (pusat kendali) yang nantinya memonitor IKN sebagai sebuah kota. Saat ini command center IKN hadir untuk memonitor pembangunan proyek-proyek di IKN dana pada tahap pertama ini kehadiran command center IKN berada di area Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).

"Di area HPK ini juga akan hadir Mini Studio Nusantara TVRI. Jadi di sinilah kita melihat bahwa IKN itu mengokohkan diri sebagai smart city, infrastrukturnya ada, kemudian kendali dan monitoringnya dilakukan secara terpusat melalui command center, serta juga ada studio televisi yang menjangkau warga Indonesia dari berbagai belahan Bumi Nusantara dilakukan tepat di area Nusantara," kata Agung.

Terakhir, lanjutnya, sebuah layanan masyarakat yang tak kalah penting terlibat dalam groundbreaking kelima karena ini juga merupakan bagian dari layanan sektor jasa keuangan namun juga layanan kesehatan yakni BPJS Kesehatan.

"Kita ingat bahwa di tahun lalu sudah ada groundbreaking oleh BPJS Ketenagakerjaan, dan pada awal tahun ini kita lakukan groundbreaking BPJS Kesehatan," kata Agung.

Groundbreaking kelima di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan pekan ini pada Kamis 29 Februari dan Jumat 1 Maret 2024.


IKN Masuk Daerah Waspada Rawan Pangan, Bapanas Atur Strategi

Pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden, serta lapangan upacara di kawasan inti pusat pemerintahan Kota Nusantara, IKN masa depan Indonesia hingga kini sudah mencapai 54,7 persen. Foto: IKN

Sebelumnya, Kalimantan Timur masuk dalam wilayah dalam kategori waspada rawan pangan. Ini termasuk juga wilayah Penajam Paser Utara, tempat dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Data itu tertuang dalam Peta Komposit Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG) Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kaltim jadi provinsi berwarna kuning, sebagai tanda waspada. Mengingat, ada tiga indikator warna; hijau untuk kategori aman, kuning untuk waspada, dan merah untuk menunjukkan wilayah rawan pangan.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, kedepannya, kehadiran IKN bisa mengubah status tersebut. Misalnya dimulai dari berkembangnya geliat ekonomi di Kalimantan Timur.

"Bukannya ini malah keren? Malah keren itu begini, begitu ada ikn di Kalimantan Timur, artinya kegiatan ekonomi juga suka gak suka dia situ akan menggeliat, akan lebih tinggi," ujar Arief di Hotel The Margo, Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

Guna mengerek status kerawanan pangan tadi, Arief bilang, daerah lain di sekitar Kaltim bisa mendistribusikan pasokannya. Di samping itu, Bapanas juga akan mulai melakukan penanaman di IKN guna menunjang ketahanan pangan di 'kota masa depan' itu.

"Suplainya bisa dari Sulawesi Tengah, bisa daerah Kalimantan dan sekitarnya. Dalam waktu dekat pak Sestama (Sekretaris Utama Bapanas) dengan salah satu deputi juga akan kita mulai tanam di sana untuk menyiapkan tadi, untuk mempersiapkan storage dan lain lain di sana," bebernya.

Informasi, Kalimantan Timur masuk dalam daftar 11 provinsi dalam kategori waspada rawan pangan. Wilayah lainnya yakni, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, NTT, Maluku Utara dan Papua Barat.

 


Bapanas Kejar Target

Arief Prasetyo Adi juga menjelaskan Bapanas dan Kementan hanya bekerja sama pada saat melakukan penghitungan data komoditas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi tengah menggenjot upaya untuk menurunkan jumlah wilayah yang rentan pangan. Tahun ini, dia membidik tersisa 12 persen wilayah Indonesia yang masuk kategori rawan pangan.

Arief menjelaskan, pihaknya menyusun peta kerawanan pangan nasional guna mengindentifikasi berbasis ketahanan pangannya. Cakupan penilaiannya adalah kabupaten/kota dan provinsi.

"Berbagai upaya pengendalian rawan pangan terus kita dorong sehingga target kita bersama 2024 turun jadi 12 persen. Ini PR kita semua," kata dia dalam Rapat Koordinasi Penanganan Kerawanan Pangan dan Gizi, di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/2/2024).

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya