Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, mengaku pihaknya terbuka jika Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Terlebih, pasangan Prabowo-Gibran selalu terbuka dengan pihak lain untuk merangkul pihak lain bergabung dalam koalisinya.
Advertisement
"Sejak awal Pak Prabowo dan Mas Gibran selalu menyampaikan bahwa koalisi Indonesia maju adalah koalisi yang sangat inklusif yang akan merangkul semua komponen terbaik bangsa karena kita punya komitmen untuk bagaiman menjadikan Indonesia maju sehingga insyaallah tidak ada yang ditinggalkan," kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2).
Oleh sebab itu, Partai Golkar sangat terbuka jika PPP akan bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran. Apalagi, kata Ace, PPP juga memiliki visi dan misi yang sama dengan apa yang diusung oleh Prabowo-Gibran.
"Jadi bagi kami prinsipnya siapapun yang memiliki cita-cita yang sama dan sesuai dan visi yang mau dibangun oleh Prabowo-Gibran tentu kami sangat terbuka," imbuh dia.
Sandiaga Buka Peluang PPP Gabung
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno membuka peluang bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Terlebih, Sandiaga mengatakan saat ini PPP berada di koalisi pemerintahan dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
PPP ini kan partai pendukung pemerintah, jadi posisi kita ada di pemerintahan. Ada dua menteri, ada satu wakil menteri, ada stafsus presiden. Kita tentunya nanti ada proses yang berlanjut," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 26 Januari 2024.
Dia mengaku sangat terhormat apabila diajak bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Sandiaga menilai alangkah lebih baik bagi PPP apabila ikut aktif membangun Indonesia bersama pemerintah.
"Pandangan pribadi saya kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," ujarnya.
Advertisement
Rapimnas
Kendati begitu, kata Sandiaga, PPP harus melalui sejumlah proses untuk menentukan apakah akan menjadi koalisi atau oposisi di pemerintahan berikutnya. Salah satunya, dengan menggelar Rapimnas.
"Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya. Tapi pada intinya kita berharap, dan saya baru kembali juga dari Australia, dari India, semua memberikan apresiasi. Kita bisa menyelenggarakan Pemilu yang salah satu Pemilu terbesar di dunia kalau tidak salah ketiga terbesar demokrasi dunia dapat berlangsung lancar dan damai," jelas Sandiaga.
Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com