Kumpulan Hoaks Seputar Lembaga Penyelenggara Pemilu, Simak Faktanya

Cek Fakta Liputan6.com telah mengungkap beragam hoaks seputar lembaga penyelenggara Pemilu

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Feb 2024, 21:00 WIB
Penelusuran klaim video SBY mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar lembaga penyelenggara Pemilu beredar di setelah pelaksanaan pesta demokrasi, informasi bohong ini tentu dapat menyesatkan pihak yang mempercayainya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar lembaga penyelenggara Pemilu, setelah melakukan penelusuran pada beragam informasi yang beredar di media sosial.

Berikut kumpulan hoaks seputar lembaga penyelenggara Pemilu.

Video Darurat Keamanan Nasional TNI Dikerahkan Amankan Bawaslu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video darurat keamanan nasional TNI dikerahkan untuk pengamanan Bawaslu, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 Februari 2024.

Unggahan klaim video darurat keamanan nasional TNI dikerahkan untuk pengamanan Bawaslu menampilkan sejumlah kendaraan militer yang sedang berjalan dan sejumlah orang yang sedang menyaksikan iringan kendaraan.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"DARURAT KEAMANAN NASIONAL,(siang hr ini 26 feb 2024, 13.30 demo di Bawaslu) TNI di kerahkan utk pengamanan dpn BAWASLU. ( seperti mau perang )."

Benarkah klaim video darurat keamanan nasional TNI dikerahkan untuk pengamanan Bawaslu? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....


Video SBY, Mahasiswa dan Masyarakat akan Demo Besar Jika KPU Paksa Kemenangan 02

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Instagram, pada 17 Februari 2024.

Klaim video SBY, mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02 menampilkan pembawa berita, dengan transkrip pembicaraan sebagai berikut.

"Ketua Majelis Tinggi Kehormatan Partai Demokrat sekaligus Presiden ke 6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti gelombang petisi dan juga pernyataan kritis yang dilayangkan para akademisi kampus ke era pemerintahan Jokowi saat ini.

Dalam pidato politik Rabu malam SBY mengatakan gerakan yang muncul dari berbagai daerah oleh sejumlah Rektor guru besar serta mahasiswa itu sejatinya menyuarakan pentingnya pemilu Indonesia yang damai, jujur dan adil, sisi lain SBY juga menyoroti munculnya pernyataan politik yang menurutnya berlebihan, di antaranya apabila Pilpres hanya berlangsung satu putaran berarti curang, serta apabila gelaran Pilpres curang maka rakyat tidak akan terima dan negara siap-siap mengalami kekacauan."

Tayangan video tersebut berlanjut dengan menampilkan SBY yang sedang berpidato, berikut transkripnya.

"Sejumlah Rektor guru besar dan mahasiswa menyuarakan pentingnya pemilu yang damai, jujur dan adil secara implisit mereka khawatir jika Pemilihan Umum tahun 2024 tidak berlangsung secara damai, secara jujur, secara adil.

sementara itu ada juga pernyataan politik yang lebih jauh lagi kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran berati itu curang ditambah kalau pilpresnya curang kita tidak akan menerima Dan negara siap-siap chaos, situasi ini tidak terjadi di 4 Pemilu sebelumnya.

Karenanya melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya, pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun Pemilu di era reformasi dan demokratisasi. Baik ketika saya berada di dalam ranah kekuasaan maupun ketika berada di luar ranah kekuasaan.

Pendapat saya menuduh apa lagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak tentulah berlebihan, namun di sisi lain mengabaikan suara- suara di luar yang khawatir pilpresnya curang tentu tidak bijak."

Dalam video tersebut terdapat tulisan

"SUSILO BAMBANG YUDHIYONO MAHASISWA DAN MASYARAKAT AKAN TURUN DEMO BESAR. BILA KPU MEMAKSAKAN KEMENANGAN BUAT 02"

Dalam video tersebut menampilkan logo kantor berita CNN Indonesia dan tulisan "SBY SOROTI GELOMBANG PROTES KAMPUS"

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Wah bapak kemarin masuk Koalisi harusnya dari awal diingatkan bukan sekarang. Mereka sudah bicara bahwa siapa yang bisa kalahkan saya? Harusnya warning. Ini baru pernyataan demoktrar. Yang hanura juga ada

Saya gagal paham dengan iniSaya sih Terima baik-baik aja mau gmn jika kita paham Takdir. Toh akhir zaman yang semuanya tak baik-baik saja kan

Isi shalawat asyghil bener banget

Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi DzaliminAllahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi DzaliminWa Akhrij-na min Bainihim Saalimin, wa Ala Aalihi wa shahbihi Ajmain

Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang dzalim agar mendapat kejahatan dari orang dzalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."

Benarkah klaim video SBY, mahasiswa dan masyarakat akan demo besar jika KPU memaksa kemenangan 02? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......


KPU Telah Tetapkan Jadwal Pilpres Putaran Kedua karena Tidak Mau Melawan Kemarahan Rakyat

Beredar di media sosial postingan KPU telah menetapkan jadwal Pilpres putaran kedua karena tidak mau melawan kemarahan rakyat. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 17 Februari 2024.

Dalam postingannya terdapat video dengan judul "Live Breaking News: Jadwal Putaran Kedua Pilpres"

Postingan itu disertai narasi:

"_"BREAKING NEWS,, KPU MENERBITKAN SKENARIO PILPRES PUTARAN KEDUA, Nampaknya KPU mulai nyerah, kalo tidak dia akan berhadapan dengan kemarahan rakyat...🤔🙄😮✊💪_* HOREEE... ADA PUTARAN KEDUA TAKBIR..... ALLAHU AKBAR 💪💪💪💪Tunggu tgl putaran kedua"

Lalu benarkah postingan KPU telah menetapkan jadwal Pilpres putaran kedua karena tidak mau melawan kemarahan rakyat? Simak hasil penelusurannya di sini....

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya