Liputan6.com, Jakarta - Tanda kiamat cukup banyak disebut, dalam hadis maupun dalam Al-Qur'an. Di antara tanda-tanda tersebut, beberapa di antaranya sangat populer.
Misalnya, turunnya Nabi Isa AS, kemunculan Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj, matahari terbit dari barat, dan lain sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ada pula tanda kiamat yang disebut Rasulullah SAW tapi tak jarang dibicarakan. Boleh jadi karena tanda kiamat ini secara lahir tampak bagus dan bisa bikin takjub siapa saja.
Ternyata, tanda kiamat itu kini sudah terjadi. Tanda tersebut yakni berbangga-bangga dengan masjid. Dalam riwayat lain disebutkan lebih jelas, bahwa kiamat sudah dekat ketika muslim saling sombong membangun masjid megah.
Lantas, bangunan masjid megah itu menjadi ajang pamer antar satu kelompok dengan lainnya. Rasa ujub dengan keberadaan masjid megah itu kini sudah menggejala di mana-mana.
Di sisi lain, dalam kelompok itu tak muncul semangat untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjemaah dan ibadah lain di masjid. Berikut ulasan hadisnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Masjid Megah tapi Tak Memakmurkannya
Melansir ulasan kanal Islami Liputan6.com, Selasa (27/2/2024), Rasulullah SAW menerangkan perihal berlomba-lomba membangun masjid dengan melalaikan tujuan didirikannya yakni memakmurkannya ini merupakan salah satu tanda-tanda kiamat.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid,” (HR Abu Dawud).
Apa sebab bermegah-megahan merupakan tanda-tanda kiamat. Karena Kondisi bermegah-megahan dan memperindah dalam membangun masjid ini sama seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani yang memperindah rumah ibadah mereka sebagaimana termaktub dalam hadits berikut,
لتُزَخْرِفُنَّها كما زَخْرَفَت اليهود والنصارى
Artinya: "Kelak kalian benar-benar akan memperindah masjid sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani memperindah (rumah ibadah mereka)." (HR Bukhari)
Advertisement
Takwa Sebagai Dasar Membangun Masjid
Mengutip laman risalah islam, sebuah masjid harus dibangun atas dasar takwa, yakni kebutuhan umat Islam untuk meningkatkan dan mengamalkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Takwa adalah dasar pembangunan masjid sebagaimana Masjid Nabawi di Madinah yang dibangun Rasulullah Saw setibanya di Madinah saat hijrah dari Makkah.
Masjid Nabawi memiliki tempat yang sangat istimewa di hati kaum muslimin. Hal ini karena masjid Nabawi dibangun di atas dasar takwa. Rasulullah SAW bersabda:
لَمَسۡجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقۡوٰى مِنۡ اَوَّلِ يَوۡمٍ اَحَقُّ اَنۡ تَقُوۡمَ فِيۡهِؕ
"Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak jari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya..." (QS At Taubah:108).
Abu Said al-Khudri RA berkata, "Aku pernah menemui Rasulullah di rumah salah satu istrinya dan bertanya, "Ya Rasulallah, manakah di antara dua masjid (Masjid Nabawi atau Masjid Quba) yang dibangun di atas dasar takwa?" Beliaupun mengambil segenggam pasir, lalu dibuangnya kembali ke tanah, dan kemudian beliau bersabda, "Masjid kamu ini", yaitu Masjid Nabawi" (HR Muslim).
Saling Berbangga-bangga
Mengutip Laduni.id, dalam kitab 'Aunul Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud :
حدثنا محمد بن عبد الله الخزاعي حدثنا حماد بن سلمة عن أيوب عن أبي قلابة عن أنس وقتادة عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لا تقوم الساعة حتى يتباهى الناس في المساجد
Artinya: adalah salah satu indikator tejadinya kiamat jikalau manusia sudah saling berbangga-bangga dalam bangunan Masjid
( حتى يتباهى الناس في المساجد ) أي يتفاخر في شأنها أو بنائها يعني يتفاخر كل أحد بمسجده ويقول مسجدي أرفع أو أزين أو أوسع أو أحسن رياء وسمعة [ ص: 91 ] واجتلابا للمدحة . قال ابن رسلان : هذا الحديث فيه معجزة ظاهرة لإخباره صلى الله عليه وسلم عما سيقع بعده فإن تزويق المساجد والمباهاة بزخرفتها كثر من الملوك والأمراء في هذا الزمان بالقاهرة والشام وبيت المقدس بأخذهم أموال الناس ظلما وعمارتهم بها المدارس على شكل بديع نسأل الله السلامة والعافية انتهى . قال المنذري : والحديث أخرجه النسائي وابن ماجه
Hadits senada, Rasulullah bersabda :
أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya: adalah salah satu indikator tejadinya kiamat jikalau manusia sudah saling berbangga-bangga dalam bangunan Masjid.
Perhatikan kata " يَتَبَاهَى " (terbaca yatabaha). ini berdimensi waktu "akan terjadi". perhatikan Rasulullah menggunakan Imbuhan Huruf "Ya" dan "Ta" dan "Alif" pada kata-kata yatabaaha (kata dasarnya baha ), ini bermaksud "Resiprokal" artinya "saling", maka kata " يَتَبَاهَى " (terbaca yatabaha) bermakna: akan saling berbangga-bangga-an.
Advertisement