1 Maret Hari Tanpa Diskriminasi dan Self Injury Awareness Day, Ini Penjelasannya

Hari Kesadaran Menyakiti Diri atau Self Injury Awareness Day (SIAD) adalah hari kesadaran global yang dirayakan pada tanggal 1 Maret. Hampir dua juta orang di Amerika melakukan tindakan melukai diri sendiri.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 01 Mar 2024, 17:35 WIB
Trauma akibat masa lalu, buat wanita rentan kena stroke maupun serangan jantung. (Foto: ilustrasi)

 

Liputan6.com, Jakarta - 1 Maret ternyata diperingati sebagai Zero Discrimination Day atau Hari Tanpa Diskriminasi.

Hari Tanpa Diskriminasi, menurut situs UNAIDS, merupakan perayaan hak setiap orang untuk menjalani kehidupan yang utuh dan produktif —dan menjalaninya dengan bermartabat. Hari Nol Diskriminasi ini menyoroti bagaimana masyarakat dapat memperoleh informasi dan mempromosikan inklusi, kasih sayang, perdamaian dan yang terpenting, gerakan untuk perubahan.

Hari Tanpa Diskriminasi ini membantu menciptakan gerakan solidaritas global untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi.

Pada tahun 2023 ini adalah peringatan 10 tahun Hari Tanpa Diskriminasi dan temanya adalah "Melindungi kesehatan setiap orang, melindungi hak-hak setiap orang".

Selain Zero Discrimination Day, 1 Maret ternyata juga diperingati sebagai Self Injury Awareness Day (SIAD) atau Hari Kesadaran atas Cedera.

Pada peringatan 1 Maret soal cedera diri ini, ditujukan untuk menarik perhatian terhadap tindakan menyakiti diri sendiri dengan harapan dapat membantu siapapun yang berusaha untuk melukai dirinya sendiri.

Hampir dua juta orang di Amerika melakukan tindakan melukai diri sendiri. Sekitar 17% orang menyakiti diri mereka selama hidup.

Mereka yang menyakiti diri sendiri mengatakan bahwa hal ini memberi mereka perasaan terkendali dan terbebas dari ketegangan, demikian mengutip dari nationaltoday.com.

Pada Self Injury Awareness Day, orang-orang dapat berbagi cerita tentang tindakan menyakiti atau melukai diri sendiri, sehingga dapat membantu mereka dalam menemukan komunitas orang-orang yang memahami dan dapat membantu mereka mengatasi keinginan untuk menyakiti diri. 

Mental Health Organization atau Organisasi Kesehatan Mental juga melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan kesadaran tentang tindakan menyakiti atau melukai diri sendiri, bahkan ada yang menawarkan sesi terapi gratis pada peringatan Self Injury Awareness Day.

Tindakan melukai diri sendiri ini biasanya dilakukan di bagian tubuh. Area yang paling umum seseorang melakukan tindakan ini adalah, lengan, pergelangan tangan, paha, dan perut.

Self Injury Awareness Day ini mengarah kepada pengertian dan empati untuk menghilangkan penghakiman dan mengurangi jumlah orang yang diam-diam melukai diri sendiri. Hari ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk mengedukasi orang-orang untuk tidak melakukan tindakan melukai diri sendiri, dan merangkul mereka yang melakukan tindakan ini.


Usia Remaja Lebih Rentang Untuk Menyakiti Diri Sendiri

Ilustrasi Depresi. (Gambar oleh Anemone123 dari Pixabay)

Asal usul dan sejarah Self Injury Awareness Day ini tidak diketahui.

Biasanya orang-orang akan menggunakan pita oranye, kupu-kupu di pergelangan tangan, atau gelang manik-manik untuk mendorong kesadaran akan tindakan menyakiti diri sendiri.

Menyakiti diri dimulai dengan tujuan yang jelas yaitu untuk melukai diri sendiri.

Contoh ekstrem dalam menyakiti diri sendiri adalah meminum bahan kimia beracun, mencabut kulit sendiri atau disebut Skin Picking Disorder, mencabut rambut, dan dengan sengaja mengganggu saat penyembuhan luka.

Kelompok usia remaja adalah kelompok dengan statistik tertinggi dalam hal ini, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15% remaja dan 17-35% siswa pernah melakukan tindakan ini, demikian mengutip dari nationaltoday.com. 

Orang yang melakukan tindakan menyakiti diri ini mempunyai kemungkinan tiga setengah kali lebih besar untuk mencoba bunuh diri.

Depresi dan tindakan menyakiti diri sendiri umumnya menjadi sebab dan akibat. Namun disebutkan bahwa ada banyak alasan lain mengapa orang menyakiti diri sendiri.


Mendasari Hari Kesadaran Menyakiti Diri dan Fakta Tentang Self-Harm

Ilustrasi anak depresi/copyright unsplash.com/Joseph Gonzalez
  • Akhir abad ke-19
  • Gadis Jarum Muncul / Needle Girls Emerge: Dua dokter Amerika, George Gould dan Walter Pyle, memperhatikan bahwa wanita di seluruh Eropa menusuk diri mereka sendiri dengan jarum jahit sebagai bentuk penyiksaan diri.
  • 1913
  • 'Self-Mutilation' digunakan untuk pertama kalinya: Istilah ini digunakan oleh L.E. Emerson, yang menganggap "pemotongan diri" sebagai sesuatu yang simbolis.
  • 1959
  • Undang-Undang Kesehatan Mental Disahkan: Undang-Undang Kesehatan Mental tahun 1959 menghapus semua hambatan hukum terhadap pengobatan penyakit mental di rumah sakit umum di Inggris.
  • 1979
  • Sembilan Jenis 'Self-Mutilators' Diidentifikasi: Ross RR dan McKay H.B. mengkategorikan orang-orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri ke dalam sembilan kelompok berdasarkan bentuk tindakan menyakiti diri sendiri yang mereka lakukan.

 

5 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Menyakiti Diri

1. Bukan suatu kebetulan

Menyakiti diri sendiri adalah perilaku yang disengaja dan mempunyai tujuan.

2. Bukan tentang untuk mendapatkan perhatian

Orang yang melukai diri sendiri sering kali menganggapnya sebagai hal pribadi dan berusaha menyembunyikan perilakunya.

3. Siapa pun bisa melakukannya

Bertentangan dengan anggapan umum yang mengatakan bahwa hanya 'emo' yang menyakiti diri sendiri. Siapa pun bisa saja menyakiti diri sendiri, tidak peduli usia, jenis kelamin, ras, atau pilihan gaya hidup mereka.

4. Lebih bersifat mental daripada fisik

Menyakiti diri sendiri hanyalah manifestasi fisik dari tekanan mental, dan orang-orang sering kali menyakiti diri sendiri untuk melepaskan stres, mendapatkan kendali, atau merasa hidup.

5. Belum tentu tentang bunuh diri

Meskipun beberapa orang yang menyakiti diri sendiri merasa ingin bunuh diri, banyak yang menganggap tindakan menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk merasa hidup.


Kenapa Hari Ini Harus Dirayakan

ilustrasi depresi, stress, sendiri, kesepian. photo by unsplash

Mengutip dari Nationaltoday.com, ada beberapa alasan mengapa Self Injury Awareness Day ini harus di rayakan, berikut alasannya:

Orang yang menyakiti diri sendiri perlu melihat bahwa masih ada yang peduli

Self Injury Awareness Day adalah tentang menunjukkan kepada orang-orang yang menyakiti diri sendiri bahwa mereka tidak sendirian. Hari ini membantu kita menunjukkan kepada mereka bahwa ada orang-orang yang peduli terhadap mereka dan dapat mereka andalkan kapan pun mereka terluka.

Menghapus stigma dan stereotip seputar tindakan menyakiti diri sendiri

Ada banyak stereotip tentang tindakan melukai diri sendiri yang semakin memperburuk kasus orang yang menyakiti diri sendiri. Ada juga beberapa stigma seputar hal ini, Self Injury Awareness Day membantu lebih banyak masyarakat untuk mengetahui alasan orang lain ketika mereka melukai diri sendiri dan apa yang harus dilakukan jika seseorang terdekat terlibat dalam melakukan hal ini

Menghubungkan orang-orang dengan bantuan nyata

Banyak orang telah menemukan 'tali' penyelamat untuk dipertahankan pada hari ini, orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri bisa menemukan komunitas yang bisa mereka hubungi dan mendapatkan dukungan.

Mereka juga dapat menemui tenaga profesional yang bisa membantu perjuangan membimbing mereka menuju cara yang lebih aman untuk menghadapi keinginan menyakiti diri.

INFOGRAFIS JOURNAL_Apa Penyebab Orang Melakukan Bunuh Diri? (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya