Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik dibangunnya sentra fasilitas kendaraan listrik komersial yang dibangun perusahaan swasta. Menurutnya ini bisa turut mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Fasilitas yang dimaksud adalah semacam pabrik atau bengkel yang dibangun PT VKTT Teknologi Mobilitas Tbk (VKTT), anak usaha Bakrie and Brothers.
Advertisement
"Dalam membentuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diperlukan sinergitas dan kolaborasi dan dimulai dari kendaraan listrik komersial seperti bus, truk, dan taksi. Apa yang kita lakukan ini satu tugas yang bukan kerjanya swasta saja, tetapi pemerintah berkewajiban untuk mendukung," ucap dia dalam momen groundbraking, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/2/2024).
Pada konteks penggunaan kendaraan listrik tadi, Menhub mengungkapkan target penurunan emisi nasional yang terbaru. Yakni, sebesar 31,89 perssn dengan upaya sendiri, dan 43,20 persen dengan bantuan internasional. Ini dibidik bisa dicapai pada 2030 mendatang.
Salah satu cara penurunan emisi yang dinilai paling ampuh adalah melalui penggunaan kendaraan listrik. Hingga saat ini, kata dia, baru ada 122 ribu unit di Indonesia.
“Untuk mencapai target penurunan emisi, Kementerian Perhubungan telah berkomitmen mendorong pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk kebutuhan pasar domestik dan bahkan global. Saat ini jumlah KBLBB berdasarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang terbit per 22 Januari 2024 yaitu sebanyak 122.630 unit," bebernya.
Melalui kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), saat ini juga telah dilakukan pembangunan pusat pengujian dan sertifikasi kendaraan bermotor terbesar se-Asia Tenggara berupa Proving Ground yang terletak di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat.
Dengan adanya pembangunan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pelaksanaan uji tipe yang selama ini dilaksanakan di luar negeri nantinya bisa dilaksanakan di Indonesia.
Dia berharap, dengan menstimulasi kendaraan listrik, maka akan meningkatkan efisiensi energi dan konservasi energi sektor transportasi, serta terwujudnya kualitas udara bersih, dan ramah lingkungan serta yang terpenting adalah mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM.
Mampu Bersaing
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan pembangunan pabrik ini yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri yang sangat luar biasa, sekitar 40 -70 persen.
"Ini bukan angka yang sedikit, menunjukkan bahwa industri lokal mampu bersaing secara global serta memberikan harapan bagi masa depan industri otomotif Indonesia yang lebih berkelanjutan dan mandiri," ujarnya.
Advertisement
Bus Listrik Komersial
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier menyampaikan, potensi penggunaan bus listrik komersial di Indonesia cukup besar. Pada tahun 2023, jumlah armada bus listrik naik 140% menjadi 6.227 unit dari tahun sebelumnya sebanyak 2.550 unit.
"Dari penghitungan kami, berbagai benefit mulai dari lingkungan, efisiensi, fuel dan subsidi pemerintah akan bisa terwujud apabila seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia menggunakan bus listrik nantinya," ujar Taufik.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Magelang M. Mansyur, CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie beserta jajaran direksi VKTR, serta Pelaksana harian (Plh) Ketua Umum Kadin Indonesia, Yuki Nugrahawan Hanafi.