Liputan6.com, Jakarta - Menara BT di London yang terdaftar dengan nama Grade II merupakan salah satu landmark paling tinggi di langit London. Dengan ketinggian 189 meter, Menara BT London sepertinya bukan tempat yang paling ramah untuk mengistirahatkan diri.
Namun, kabar terbaru menyebut menara itu akan diubah menjadi hotel, termasuk kembali mengoperasikan restoran di dalamnya. Mengutip laman Euronews, Rabu, 28 Februari 2024, pemilik menara tersebut saat ini BT Group – perusahaan telekomunikasi multinasional, telah setuju untuk menjual menara tersebut kepada raksasa hotel Amerika MCR Hotels seharga 321 juta Euro atau setara Rp5,4 triliun.
Advertisement
"Kesepakatan dengan MCR ini akan memungkinkan BT Tower untuk mencapai tujuan baru, melestarikan bangunan ikonik ini selama beberapa dekade mendatang," kata Brent Mathews, direktur properti di BT Group.
Struktur bangunannya setinggi 177 meter itu awalnya disebut Menara Kantor Pos. Selesai dibangun pada 1964, menara itu merupakan gedung tertinggi di London sampai 1980.
Bagian selanjutnya dari tali-temali udara membuat ketinggian total menjadi 189 meter. Menara ini ditutupi antena gelombang mikro yang membawa komunikasi ke seluruh Inggris dan juga memiliki restoran yang mengelilingi bangunan dengan pemandangan indah ke seluruh London.
Restoran tersebut ditutup setelah pemboman pada 1971, yang diklaim dilakukan oleh kaum anarkis dan Tentara Republik Irlandia (IRA). Tempat ini tidak pernah dibuka kembali sepenuhnya untuk umum, kecuali untuk acara khusus dan tur sesekali.
Pernah Berfungsi Sebagai Menara Komunikasi
Perubahan teknologi secara bertahap membuat peran awal menara ini dalam jaringan telekomunikasi Inggris menjadi usang. Antena gelombang mikronya telah dilepas lebih dari satu dekade lalu.
"Ini memainkan peran penting dalam menyampaikan seruan, pesan, dan sinyal TV negara, namun semakin banyak kami menyampaikan konten dan komunikasi melalui cara lain," kata Mathews.
Tentu akan ada banyak orang yang tertarik menginap di hotel menara BT London. Lalu, kapan Menara BT dibuka kembali sebagai hotel? MCR Hotels memiliki sekitar 150 hotel, termasuk New Yorker Hotel dan TWA Hotel modernis di Bandara JFK New York.
Perusahaan mengatakan akan bekerja sama dengan arsitek Inggris Thomas Heatherwick dalam desain hotel tersebut. Bangunan yang dulunya futuristik ini diberi status terdaftar Kelas II pada 2003.
Namun, wisatawan sebaiknya tidak membuat reservasi terlebih dahulu. Perusahaan hotel mengatakan akan 'memerlukan waktu beberapa tahun' bagi BT untuk pindah karena rumitnya peralatan di lokasi.
Advertisement
London Hampir Punya Menara Mirip Eiffel
Berbaring di bawah lapangan stadion nasional Inggris di Wembley, London, terdapat pondasi dari apa yang bisa jadi gedung tertinggi di kota itu. Terinspirasi Menara Eiffel di Paris, Menara Besar London awalnya siap melampaui ketinggian "saudaranya," mencapai hampir 366 meter.
Tapi, melansir CNN, Rabu, 9 Februari 2022, menara itu tidak pernah melewati tahap konstruksi pertama, yang dikenal sebagai "London Stump." Struktur itu dihancurkan hampir 120 tahun lalu, meninggalkan mimpi yang tidak terpenuhi dan fondasi beton besar yang ditemukan kembali pada 2002 ketika stadion tersebut dibangun.
Menara ini merupakan gagasan Edward Watkin, seorang politisi Inggris dan taipan kereta api. "Watkin terlahir sebagai pengusaha dan ia menyukai ide-ide besar, semakin besar semakin baik," kata Christopher Costelloe, pakar arsitektur Victoria dan inspektur bangunan bersejarah di organisasi warisan publik Historic England.
"Saya pikir, ia memiliki kecenderungan untuk begitu bersemangat dengan ide-idenya, sehingga sering membajaknya sebelum berpikir tentang seberapa praktis atau layak secara finansial proyek itu," ia menambahkan.
Menara Eiffel Jadi Populer Sejak Dibuka 1889
Menara Eiffel, yang dibuka pada 1889, dengan cepat jadi objek wisata yang populer dan biaya konstruksinya dapat ditutupi dalam hitungan bulan. Di saat yang sama, Watkin sedang mencari cara menarik lebih banyak penumpang ke Kereta Api Metropolitan miliknya.
Kereta api melewati Wembley, kemudian sebuah pedesaan barat laut pusat kota London, kala Watkin telah membeli tanah untuk membuat taman hiburan. "Itu dimaksudkan untuk jadi Disneyland pada zamannya, atau penerus taman rekreasi awal abad ke-19 seperti Taman Battersea di London atau Taman Tivoli di Kopenhagen," sebut Costelloe.
Watkin bahkan berani meminta Gustave Eiffel untuk mendesain Menara Besar London, tapi insinyur Prancis itu menolak dengan alasan patriotik. Rencana B-nya adalah kompetisi desain internasional, dengan hadiah pertama 500 guinea, sekitar 80 ribu dolar AS (sekitar Rp1,1 miliar) dalam uang hari ini. Ia menerima sebanyak 68 pengajuan, dan tidak semuanya realistis.
Advertisement