Liputan6.com, Jakarta Ahli marketing ternama, Hermawan Kertajaya memuji teknik marketing yang dilakukan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.
Hermawan menilai, kampanye para paslon dalam Pilpres 2024 telah berhasil menarik perhatian publik, terutama anak-anak muda, di mana pemungutan suara dalam Pemilu tahun ini sebagian besar didapat dari oleh generasi milenial dan Gen-Z.
Advertisement
“Sekarang sudah ada ‘Sorry Ye’, Sat-Set, Gaspol, ada joget ‘Gemoy’ mana ada zaman dulu kayak gitu, bahkan di (Pemilu sebelumnya) tahun 2019,” ujar Hermawan dalam paparan di kegiatan What’s Up yang digelar Kemenkumham di Double Tree by Hilton Hotel, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Hermawan mengakui, slogan-slogan tersebut memang lebih mudah untuk diterima anak-anak, dan memiliki pesan yang tidak sulit untuk dimengerti.
“Saya bukan memihak (paslon) mana-mana ya, tetapi harus diakui, harus diakui kampanye politik yang pakai (slogan) ’Gemoy’ pakai ‘Sorry Ye’ itu kena loh ke anak-anak muda, lebih gampang diterima,” jelasnya.
“Semua istilah itu kan diciptakan untuk merebut anak muda,” tambah Hermawan, yang telah merilis buku terbarunya “Marketing 6.0” bersama Philip Kotler.
Bisa Ditiru
Hermawan pun menyarankan para pegiat marketing dan public relations untuk mempelajari dan meniru kreativitas dalam kampanye di Pilpres pada Februari lalu. Hal ini agar pendekatan kepada publik melalui iklan atau publikasi lebih menarik dan mengikuti perkembangan zaman.
“Jadi sekarang ini harus ditiru seperti itu, cari ya kalau sekarang anda ikut-ikut Sorry Ye atau Gemoy itu kan ikut politik, baiknya cari sendiri (iklan kreatif) versi Anda, boleh kan?,” ucapnya.
Pemimpin yang Hebat
Dalam kesempatan itu Hermawan juga menyampaikan seorang pemimpin dengan kepemimpinan yang bagus adalah mereka yang mengizinkan anak buahnya untuk kreatif.
“Kalau pemimpin mengijinkan anak buahnya kreatif, artinya mencoba hal-hal yang baru dan dia sendiri akan mensponsori ide kecil yang tadi,” katanya.
Advertisement