Erick Thohir Ajak Investor Jepang Keliling KEK Sanur

pengembangan KEK Sanur menjadi salah satu yang ditangani oleh Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, InJourney.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Feb 2024, 15:47 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak sejumlah investor asal Jepang berkeliling di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. (Foto: Instagram @erickthohir)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak sejumlah investor asal Jepang berkeliling di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. Ada rencana pengembangan yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Erick Thohir mengajak beberapa direktur utama perusahaan pelat merah dalam pertemuan itu. Diketahui, pengembangan KEK Sanur menjadi salah satu yang ditangani oleh Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, InJourney. 

"Pagi tadi saya dan para Dirut BUMN meeting bersama investor dari Jepang, Onodera Group. Kami menjajaki kerja sama pengembangan fasilitas kesehatan di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur, Bali," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, Rabu (28/2/2024).

Ambisi yang dibawa Erick Thohir di KEK Sanur adalah mengembangkan fasilitas kesehatan berkelas dunia. Nantinya, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan ke kas negara.

"InJourney telah membangun fasilitas kesehatan terpadu kelas dunia yang terintegrasi dengan pariwisata," kata dia.

Pada saat yang sama, kawasan pariwisata kesehatan ini digadang mampu membuka lapangan kerja yang besar. Erick membidik ada 30 ribu lapangan kerja baru. 

"KEK Sanur diproyeksikan membuka sekitar 30 ribu lapangan kerja bagu masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali," ujar Erick Thohir.

Punya Convention Center

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Bali Beach Convention di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. Erick Thohir melihat potensi pengembangan kawasan ekonomi serupa dengan KEK Sanur di tempat lain.

Erick mengatakan, KEK Sanur jadi pengembangan wilayah pariwisata kesehatan di Indonesia. Kali ini, dimulai dengan peresmian Convention Center seluas 3.750 meter persegi dan Alster Lake Clinic.

 

 


Jadi Sejarah

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak sejumlah investor asal Jepang berkeliling di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. (Foto: Instagram @erickthohir)

"Dengan hadirnya KEK Sanur diharapkan bisa menjadi lokomotif akselerator perekonomian di Indonesia. Fasilitas baru yang diresmikan ini tidak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, namun juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan," ujar Erick dalam momen peresmian, dikutip Rabu (31/1/2024).

Dia berharap, konsep serupa bisa direplikasi di kawasan-kawasan lainnya di Indonesia. Tujuannya menarik minat dari wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Selain itu KEK Sanur ini dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," ucap Erick.

Tonggak Sejarah

Dia menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia. Tidak hanya itu, melalui KEK Sanur, akan membawa teknologi medis terbaik di Indonesia serta ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja.

Sementara itu, Direktur utama InJourney Dony Oskaria menyebutkan pengembangan convention ini mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions (MICE).

 

 


Magnet Pariwisata

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Sebelumnya, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membidik investor dari ajang ASEAN-Indo Pasific Forum (AIPF) 2023. Salah satu yang akan dipamerkan yakni Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sanur, Bali.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menerangkan KEK Kesehatan Sanur merupakan proyek nasional untuk menjawab tantangan kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan fasilitas kesehatan yang lengkap dan berkualitas internasional.

KEK Sanur digadang mampu menangkap kembali devisa negara sebesar Rp 97,6 triliun per tahun yang sebelumnya dibelanjakan di luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Jumlah sebesar ini dibelanjakan oleh sekitar 2 juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

Dia menjelaskan pengembangan KEK Sanur menawarkan alur yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata. Ini dibalut dengan berbagai fasilitas yang terdapat di dalam kawasan, penerapan standar internasional serta keterlibatan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.

“Pengembangan KEK Sanur merupakan langkah transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia. Dengan adanya KEK Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata dia dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

"Kami juga turut mendukung kegiatan AIPF yang akan digelar pada 5-6 September 2023 nanti dengan menampilkan showcase KEK Sanur. Kami berharap dalam ajang ini dapat menarik para investor untuk dapat bekerjasama dengan kami," Dony menambahkan.

 

 


Rampung 2024, KEK Sanur Bali Jadi Pusat Layanan Kesehatan Kelas Dunia

Pantai Sanur Bali (Foto: Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2024. Artinya, Indonesia akan memiliki fasilitas kesehatan kelas dunia.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo yang melakukan tinjauan ke KEK Kesehatan Sanur.

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Menkomarves dan Wamen BUMN II meninjau progress pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. InJourney menargetkan fasilitas kesehatan kelas dunia tersebut beroperasi pada tahun depan.

"Pengembangan KEK Kesehatan Sanur merupakan langkah transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah dan ditargetkan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan KEK Kesehatan Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata Dony Oskaria.

Potensi Pariwisata Kesehatan

Dony menjelaskan sektor pariwisata kesehatan (medical & wellness tourism) adalah potensi baru yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus dapat menawarkan keindahan destinasi wisata.

'KEK Kesehatan Sanur ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi ekonomi sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo yang menyatakan bahwa ekonomi tidak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja,” jelas Dony.

Melalui anak perusahaan InJourney yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN), sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Kesehatan Sanur yang ditetapkan oleh pemerintah, saat ini telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar kawasan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya