Gegara Kasus Pelecehan Seksual, Status Legenda Dani Alves Dicabut Barcelona

Kasus pelecehan seksual membuat status legenda Dani Alves dicabut

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Feb 2024, 16:40 WIB
Bek timnas Brasil Dani Alves menghadiri sesi latihan di Stadion Nasional di Tokyo, Minggu (5/6/2022). Timnas Brasil akan menghadapi Jepang dalam laga persahabatan di Japan National Stadium pada hari Senin 6 Juni 2022, pukul 17.20 WIB. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Liputan6.com, Jakarta FC Barcelona telah mencopot Dani Alves dari penunjukannya sebagai pemain legendaris dalam sejarah klub. Bek asal Brasil, yang bermain untuk klub Catalan selama sembilan musim dalam dua periode itu memenangkan 23 trofi tim bersama Barcelona selama berada di Spanyol. 

Namun, pemain Brasil itu dinyatakan bersalah melakukan pemerkosaan. Pihak berwenang menghukum Alves empat setengah tahun penjara dan denda 150.000 dolar AS dibayarkan kepada korban.

Barcelona, ​​yang ingin menjauhkan diri dari kontroversi seputar Alves, mengeluarkan pemain tersebut dari daftar eksklusif talenta ikonik untuk tampil baik dengan seragam merah dan biru. Sebagai referensi, 102 pemain berstatus legendaris bersama Blaugrana. Pemain terbaru yang mendapatkan gelar tersebut adalah Jordi Alba, Sergio Busquets dan Gerard Pique. Dani Alves sendiri berbagi lapangan dengan tim yang memenangkan banyak gelar di Spanyol dan Eropa.

Selama persidangan, Barcelona menegaskan mantan bintangnya tidak bersalah. Kini setelah juri Spanyol memutuskan Alves bersalah atas pelecehan seksual, Barcelona mengeluarkannya dari daftar pemain tersebut untuk menghormati klub. 

Padahal Alves mencatatkan lebih dari 400 penampilan bersama Blaugrana. Seperti yang dinyatakan, ia memenangkan lebih dari 20 trofi bersama Barcelona. 

Untuk sementara waktu, Alves tampil sebagai pemain dengan trofi terbanyak di dunia. Hanya Lionel Messi, yang berbagi banyak trofi tersebut dengan Dani Alves, yang merebut gelar tersebut dari pemain Brasil itu.

Kini, Alves tercoreng reputasinya sebagai salah satu pemain terbaik di masanya akibat ulahnya di luar lapangan. Masuk dalam daftar pemain legendaris bukan berarti apa pun di luar kehormatan dan pengakuan atas karier cemerlang bersama Barcelona. Namun, itu adalah suatu kehormatan yang bisa ia bagikan dengan 10 mantan rekan satu timnya.

 


Rekap Dani Alves dan karier ‘legendaris’ bersama Barcelona

Dani Alves dan Richarlison berpose dengan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Brasil, ini adalah medali emas kedua di Olimpiade, setelah sebelumnya menjadi juara pada 2016 di Rio de Janeiro. (Foto: AP/Fernando Vergara)

Pemain Brasil itu awalnya bergabung dengan Barcelona setelah enam musim bersama Sevilla. Di sana, ia memenangkan Copa del Rey dan Supercopa de España. Itu hanya akan memberikan gambaran kesuksesan di lapangan yang akan diraih Alves. 

Bermain bersama Andres Iniesta, Xavi, Lionel Messi, dan sejumlah bintang lainnya mungkin mempermudah memenangkan trofi. Meski begitu, Alves memainkan peran penting. Kesuksesannya di musim 2014/15, saat Barcelona meraih treble, membuatnya mendapat tempat di World XI seperti yang dipublikasikan France Football.

Setelah masa jabatannya yang panjang bersama Barcelona, ​​Alves berpindah ke beberapa klub lain. Itu termasuk satu musim di Italia bersama Juventus sebelum bergabung dengan PSG di tahun yang sama ketika Neymar bergabung dengan klub Prancis tersebut. Dia kembali ke Brasil sebelum bergabung kembali dengan Barcelona selama setengah musim. Kariernya berakhir di Meksiko bersama Pumas.

 


Kasus kekerasan seksual merusak status Alves

Beberapa kejutan memang telah diambil oleh Tite, pelatih Timnas Brasil menyusul diumumkannya 26 nama skuad Tim Samba yang akan berlaga di Piala Dunia 2022 Qatar. Selain tidak memasukkan nama Roberto Firmino, publik juga seolah dibuat bertanya-tanya dengan keputusannya memnyertakan pemain senior Dani Alves yang telah menginjak usia 39 tahun. Jika ia dimainkkan di Qatar nanti, otomatis ia akan mencatat rekor sebagai pemain tertua Brasil yang bermain di Piala Dunia sepanjang sejarah. (AFP/Douglas Magno)

Kasus pelecehan seksual yang menimbulkan banyak persoalan terjadi pada malam tahun baru tahun 2022. Salah satu pembelaan Alves adalah bahwa ia dalam keadaan mabuk selama kejadian tersebut, sesuatu yang tidak dianggap oleh juri dan hakim sebagai alasan pembelaan yang layak. 

Pengacara Alves akan mengajukan banding atas putusan yang akan membuat pembela tetap dipenjara selama empat tahun ke depan dengan tambahan masa percobaan lima tahun.

Infografis: Rasa Berkuasa Pendidik Berujung Pelecehan Seksual (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya