, Beijing - China adalah pasar terbesar di dunia untuk electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, dengan model-model premium dari Tesla dan perusahaan raksasa lokal BYD yang menjadi pemandangan umum di kota-kota besar di negara ini.
Namun, di sejumlah daerah yang kurang berkembang, wajah transportasi ramah lingkungan adalah Wuling Hongguang Mini, mobil mungil dua pintu yang dijual dengan harga yang lebih murah.
Advertisement
Mobil listrik paling populer di China hingga saat ini telah terjual lebih dari 1,2 juta unit, sering kali untuk konsumen dengan pendapatan lebih rendah di kota-kota kecil, dikutip dari laman DW Indonesia, Kamis (28/2/2024).
"Mobil ini kecil dan nyaman, mudah diparkir dan diisi dayanya, serta harganya murah - itulah mengapa saya memilihnya," kata seorang pengemudi bermarga Cao kepada AFP saat ia memasukkan tas belanja ke dalam kendaraannya di Liuzhou, di wilayah Guangxi selatan.
"(Mobil ini) terutama digunakan untuk mengantar jemput anak-anak, belanja bahan makanan, dan pergi ke kantor," ujar pria berusia 47 tahun ini.
Namun, mobil listrik mini buatan lokal ini terbukti sukses mendobrak pasar. Pihak berwenang juga telah menyediakan stasiun pengisian daya, tempat parkir dengan potongan harga, dan kebijakan khusus bagi para pembelinya.
Tang Wenhui, seorang programmer berusia 23 tahun, mengatakan bahwa untuk membeli sebuah Wuling baru, ia hampir tidak mempertimbangkan manfaat lingkungan ketika ia dan keluarganya membayar 60.000 yuan (sekitar Rp129 juta), setara dengan gajinya setahun.
"Saya hanya ingin sesuatu yang bisa membawa saya berkeliling kota... tidak perlu bepergian jauh," kata Wenhui.
"Sebagai lulusan baru, ini membuat hidup saya sedikit lebih mudah."
Aksesori Mobil
Menurut spesifikasi perusahaan, Hongguang Mini terbaru memiliki panjang sekitar tiga meter dan lebar kurang dari 1,5 meter yang dapat menampung empat orang dengan baterai lithium yang dapat berjalan hingga 215 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Harganya mulai dari 41.800 yuan (sekitar Rp129,5juta), tetapi edisi yang lebih tua dijual dengan harga sekitar 30.000 yuan (sekitar Rp60juta) - seperdelapan dari harga Model 3 andalan Tesla.
Wuling bukan satu-satunya pemain di sektor ini, dengan produsen mobil domestik Dongfeng Motor, Chery, dan Geely yang semuanya memproduksi mobil listrik mini mereka sendiri.
Dalam hal ini Wuling telah memberikan daya tarik tersendiri dengan memiliki komunitas penggemar perempuan muda yang menamakan diri mereka "Wuling girls".
Mobil-mobilnya memiliki desain yang lucu dengan warna merah muda pastel dan kuning lemon, dengan edisi yang diberi nama sesuai dengan kue-kue Prancis dan konsol game Jepang. Bahkan banyak pembeli yang mengeluarkan dana tambahan untuk memodifikasi mobil mereka, dengan corak polkadot berwarna cerah, garis-garis, dan kartun anime.
Seperti mobil merah delima milik Cao dihiasi dengan stiker putih besar berbentuk Mickey Mouse di samping stiker kecil karakter kartun lainnya.
"Saya merasa ini lucu," ujar Cao kepada AFP , ditemui saat sedang mengisi ulang baterai mobilnya di tepi sungai, ia menambahkan bahwa teman-temannya juga melakukan hal yang sama.
Tu Le, pendiri konsultan Sino Auto Insights, mengatakan bahwa harga yang terjangkau berarti "banyak orang di kota-kota kecil cenderung menjadikannya bukan sebagai kendaraan, tetapi lebih sebagai aksesori gaya."
"Itulah mengapa sangat populer untuk membeli produk aftermarket untuk menghias dan membuatnya lebih unik," katanya. "Tetapi mereka masih mampu menyediakan transportasi bagi pembeli mereka untuk perjalanan sehari-hari."
Advertisement
Memimpin Sektor Industri
China memandang kendaraan energi baru sebagai industri yang sedang berkembang sekaligus meningkatkan dukungan negara untuk membuat ekonominya lebih mandiri dan berbasis manufaktur kelas atas.
Sektor ini juga merupakan komponen penting dari janji Beijing untuk membawa emisi karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global mencapai puncaknya pada tahun 2030 dan menguranginya menjadi nol pada tahun 2060.
Industri dalam negeri mencapai titik balik ketika BYD, perusahaan raksasa asal China, menggeser Tesla milik Elon Musk sebagai penjual mobil listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat tahun lalu.
Namun, mobil-mobil kelas bawah seperti Hongguang Mini "sangat penting bagi pasar China," kata Tu dari Sino Auto Insights.
Secara online, beberapa calon pembeli menyuarakan kekhawatiran terkait keamanan mobil-mobil tersebut. Merujuk pada konstruksinya yang ringan, kurangnya kantung udara, dan fitur-fitur lain pada model-model lama.
Kurangnya infrastruktur pengisian daya di banyak kota kecil, serta perjuangan jangka panjang oleh beberapa produsen mobil untuk membuat mobil-mobil ini menguntungkan juga mencemaskan masa depan sektor ini.
Namun, Tu juga menyebutkan, mobil-mobil ini membantu mengendalikan tren global menuju mobil-mobil yang lebih besar dan boros bahan bakar yang membuat lalu lintas dan polusi menjadi lebih buruk.
Dan opsi itu "menciptakan pilihan bagi mereka yang tidak akan mampu membeli transportasi mereka sendiri," katanya kepada AFP.